Mrenurutnya, kemungkinan akan ada kenaikan penggunaan akses jalan tol sebesar 35 persen dengan perhitungan peningkatan kendaraan pada saat liburan panjang biasa jumlah kendaraan yang menggunakan jalan bebas hambatan menuju atau melewati Jawa Barat sejumlah 30 persen.Sedangkan, kendaraan yang masuk tol Cikarang sebesar 35 persen, sekitar setengahnya didominasi angkutan barang. Untuk mengantisipasi ini, Dishub Jawa Barat akan melarang kendaraan besar bersumbu dua untuk tidak melakukan perjalanan lebih dulu. ”Kami akan utamakan angkutan umum dan pribadi terlebih dahulu,” kata dia
Hai ini dilakukan sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan bahwa sejak tanggal 23 sampai 26 Desember 2016 kendaraan besar dilarang lewat tol.
”Tapi ada pengecualian untuk kendaraan besar yang mengangkut bahan bakar minyak, bahan bakar gas, ternak, sembako, dan pos. Itu boleh lewat dengan menyiapkan kantung parkir di utara, tengah, dan selatan,” tutur Dedi
Sementara itu, untuk moda Transportasi Dishub Jabar akan menyiapkan bus sebanyak 5.072 baik untuk trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan pariwisata ditambah 32 gerbong kereta api, 1.213 armada laut, dan 42 armada udara.
Agar kedua liburan panjang tersebut berjalan lancar maka pihaknya akan melakukan pengecekan secara serentak baik kesehatan sopir ataupun kelaikan jalan kendaraannya mulai dari segi pengereman, kualitas ban, dan termasuk fungsi administrasi seperti buku STNK dan SIM.
Pihaknya juga akan melarang armada terutama bus untuk melakukan perjalanan jika tidak memenuhi unsur-unsur kelaikan yang disebutkan di atas. Meski demikian, dirinya belum menerima laporan kelaikan bus secara keseluruhan dari 66 terminal yang ada di Jawa Barat.
”Mungkin siang saya bisa lihat laporan secara keseluruhan, kalau tidak layak jalan nanti akan kita larang mereka jalan. Kalau memang harus diperbaiki ya diperbaiki dulu baru boleh melakukan perjalanan,” katanya. (dn/yan/rie)
