Mesty Ariotedjo, Dokter dan Model yang Care pada Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil

Mesty menegaskan, WeCare.id juga mendukung program JKN (jaminan kesehatan nasional) dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan memadai. Persoalannya, hingga saat ini masih banyak warga di daerah terpencil atau warga kurang mampu yang belum memiliki kartu JKN. Karena itu, WeCare.id siap membantu memfasilitasi warga untuk memproses kepemilikan kartu JKN serta membayarkan premi JKN pasien tidak mampu yang belum menjadi penerima bantuan iuran (PBI).

”Di awal terbentuk, WeCare.id menangani enam pasien tidak mampu. Kasusnya kecelakaan lalu lintas, bayi Caesar yang lahir prematur, diabetes melitus, tumor leher, dan lainnya. Setiap hari satu pasien tertangani. Jadi, tidak sampai enam hari seluruh pasien bisa tertangani dan terdanai. Dari situlah masyarakat mulai percaya kepada WeCare.id,” urai perempuan yang juga berprofesi model profesional tersebut.

Selain model, Mesty seorang musisi. Dia mahir memainkan beberapa alat musik seperti piano, harpa, dan flute. Mesty mengantongi gelar Merrit dari Associated Board of The Royal Schools of Music untuk permainan harpanya. Sejumlah konser dan beragam prestasi telah diraih perempuan yang mengidolakan penyanyi (alm) Chrisye tersebut.

Wajah cantiknya juga telah kerap menghiasi media sebagai seorang model dan brand ambassador untuk berbagai produk kenamaan. Nama Mesty juga sempat muncul sebagai anggota termuda dari Indonesia pada The World Economic Forum 2014.

Beragam capaian itu belum membuatnya puas. Di samping berfokus pada pengembangan WeCare.id, Mesty masih berkonsentrasi menyelesaikan pendidikan dokter pediatri yang tengah ditempuhnya. ”Pada dasarnya, saya ingin segera menyelesaikan sekolah saya dan dengan begitu bisa lebih banyak membantu siapa pun yang membutuhkan,” ujar penggemar karya-karya penulis Jepang Haruki Murakami tersebut.

Memang, kesibukan itu membuat Mesty tidak bisa mencurahkan seluruh waktu bagi keberlangsungan WeCare.id. Apalagi, setiap hari, mulai pukul 04.00, dia harus stand by di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Baru pulang pukul 19.00. ”Hal ini sudah saya kondisikan pada tim sejak awal bahwa saya nggak bisa full in charge dan take care of WeCare.id everyday. Dan tim mendukung karena yakin kesibukan saya nanti membawa kebaikan untuk yang lain juga,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan