Soekarno-Hatta Tersenyum

Dia juga meminta unsur pengamanan rupiah terus diperkuat demi mencegah pemalsuan. ’’Teknologi pengamanan yang digunakan oleh negara jangan sampai kalah dengan para pemalsu rupiah,’’ lanjut mantan Wali Kota  Solo itu. Dia juga meminta ketersediaan rupiah harus terjaga hingga kawasan terpencil.

Pencantuman gambar pahlawan itu sesuai dengan Keputusan Presiden No. 31 Tahun 2016 tanggal 5 September 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Uang Rupiah Kertas dan Rupiah Logam NKRI. Selanjutnya, landasan hukum mengenai pemberlakuan, pengeluaran dan pengedaran uang rupiah tahun emisi 2016 diatur melalui 18 Peraturan BI.

Senada dengan Presiden, Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo mengatakan, penggunaan gambar-gambar para pahlawan itu untuk menumbuhkan semangat patriotisme pada masyarakat. Dia juga berpesan agar kualitas uang rupiah perlu dirawat dengan baik, bukan hanya oleh bank sentral namun juga oleh masyarakat yang memiliki uang tersebut.

”Menjaga rupiah sama artinya dengan menjaga simbol negara, dan harus ditanamkan sejak dini. Masyarakat perlu mengurangi kebiasaan buruk. Tidak baik meremas, membasahi dan men-strapples uang-uang itu,” katanya saat peluncuran uang baru di kantor pusat BI kemarin.

Uang kertas yang diedarkan BI berbahan dasar kertas khusus dari serat kelapa. Sedangkan uang logamnya terbuat dari nickel plated steel dan aluminium. Agus memaparkan, ada 9 hingga 12 pengaman pada uang kertas yang diedarkan. Unsur pengaman itu ada yang dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat, ada juga yang hanya bisa dikatahui oleh spesialis. ”Tapi bentuk pengaman yang paling sederhana untuk disosialisasikan kepada masyarakat yaitu dilihat, diraba, diterawang,” ujar Agus.

Mantan Menteri Keuangan itu menambahkan, uang rupiah tahun emisi 2016 ini termasuk yang paling baik di dunia. Sebab jumlah pengamannya berlapis-lapis, mulai dari warna, benang, bagian ultra violetnya, juga teknik cetak khusus atau rectoverso-nya. Agus meyakinkan bahwa uang baru tahun emisi 2016 ini tidak akan mudah dipalsukan.

Masyarakat sudah bisa menukarkan uangnya dengan uang baru tersebut di 33 kantor perwakilan BI di berbagai provinsi. Agus memprediksi distribusi uang baru ini membutuhkan waktu tiga bulan untuk sampai ke pelosok daerah. ”Tapi uang yang lama masih berlaku setidaknya sampai ada kelutusan peredarannya dihentikan. (Setelah) itu keputusan diambil, baru 10 tahun kemudian dicabut (peredaran uangnya). Sekarang belum ada rencana mencabut uang yang sudah beredar,” papar Agus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan