bandungekspres.co.id, BANDUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat akan berkirim surat pada Kementerian Perhubungan untuk menerbitkan surat pelarangan angkutan barang untuk tidak beroperasional pada libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
Dishub akan melarang truk angkutan barang dengan sumbu lebih dari dua, beroperasional saat libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Hal itu, untuk mengantisipasi kemacetan di ruas-ruas jalan utama yang dilalui oleh para wisatawan.
”Jadi kita larang untuk angkutan barang sumbu di atas 3, kalau sumbu dua itu masih boleh,” ucap Kepala Dishub Jabar, Dedi Taufik ketika ditemui di Gedung Sate, kemarin (15/12).
Dalam surat yang sudah dikirim ke Kemenhub lanjut Dedi, pihaknya mengusulkan pelarangan tersebut berlaku sejak 21 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017. Larangan itu berlaku untuk seluruh jalur di Jabar.
Menurut dia rencananya pelarangan ini akan melalui keputusan menteri bukan lagi surat edaran. Hal ini berkaca pada pergerakan angkutan darat di Jabar meningkat 35 persen pada tahun lalu. Jumlah tersebut, setengahnya berasal dari kendaraan angkutan barang.
”Evaluasi tahun lalu, pergerakan (angkutan darat) ada kenaikan 35 persen, setengahnya angkutan barang. Berarti akan terjadi macet terutama ke selatan dan utara Jabar,” terang dia.
Lanjut dia, pelarangan itu tidak seluruhnya berlaku bagi seluruh truk namun bagi truk angkutan barang bahan pokok, ternak, pupuk, bahan bakar dan pos masih diperbolehkan untuk beroperasi. ”Untuk kegiatan ekspor dan impor jangan dulu melakukan pergerakan,” tegas Dedi.
Dedi meminta Dinas Bina Marga untuk menyiagakan alat berat di wilayah rawan bencana longsor. Hal itu mengingat, memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru 2017, intensitas curah hujan masih tergolong tinggi.
Ia mengatakan wilayah selatan Jabar seperti Garut dan Tasikmalaya mesti menjadi prioritas penempatan alat berat. Sebab, wilayah-wilayah tersebut merupakan daerah rawan terjadinya longsor. ”Kami sudah berkoordinasi dengan Bina Marga untuk menyiagakan alat berat terutama di wilayah Jabar Selatan. Karena itu wilayah lintasan dan tujuan (libur Natal dan Tahun Baru 2017),” tambahnya.
Selain meminta menyiapkan alat berat, pihaknya pun meminta agar lajur-lajur yang rusak serta penerangan jalan umum (PJU) segera diperbaiki, terutama di wilayah Jabar Selatan tersebut. ”Saya sudah survey di beberapa titik terutama jalur Garut-Tasikmalaya. Ada yang komponennya hilang diambil orang atau rusak karena cuaca. Kami sudah minta (Bina Marga) untuk segera diperbaiki,” kata Dedi.