bandungekspres.co.id, JAKARTA – Skuad Timnas Indonesia tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat setelah menjalani pertandingan melelahkan melawan Vietnam dalam leg kedua babak semifinal Piala AFF, di Hanoi, Vietnam, dua hari lalu. Sebab, seminggu berselang, mereka sudah harus menjamu Thailand pada leg pertama babak final di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, 14 Desember nanti.
Dengan begitu, Boaz Solossa dan kawan-kawan harus langsung latihan setiba mereka di tanah air. Sebagai catatan, dengan menumpangi THAI Airways, penggawa Timnas sudah tiba di Bandara International Soekarno-Hatta Jakarta, tadi malam. Mereka dijemput langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
Memang, sesaat sebelum terbang dari Hanoi ke Jakarta, pagi kemarin (8/12), sang pelatih, Alfred Riedl mengatakan bahwa dia sudah menyiapkan sejumlah program latihan kepada tim besutannya itu. ”Besok pagi (hari ini, Red) kami sudah mulai jalani latihan. Tidak ada waktu untuk istirahat,” kata pelatih asal Austria itu, kemarin (8/12).
Menurut pria berusia 67 tahun itu, program latihan sehari setelah pertandingan tersebut adalah sebuah kewajiban untuk mempercepat masa recovery pemain. Terutama kepada pemain-pemain yang mendapat jatah bermain ketika menahan imbang Vietnam dengan skor 2-2 dalam tempo waktu 120 menit itu. ”Meski hanya latihan ringan, kami harus tetap melakukannya,” papar dia.
Dokter Timnas, Syarief Alwi juga membenarkan jadwal latihan pagi yang akan dijalani oleh skuad Garuda –julukan Timnas— tersebut. Sebab, kalau itu tidak dilakukan, maka akan mengganggu program recovery pemain. Padahal, lawan yang akan dihadapi oleh Indonesia nanti adalah sangat berat, Thailand.
Biasanya, lanjut Syarief, pemain yang baru menjalani aktivitas tinggi di dalam sebuah pertandingan, akan mengalami peningkatan asam laktat di sejumlah otot besar. Terutama di bagian kaki. ”Nah, asam laktat itu harus dihancurkan. Caranya bagimana, ya dengan melakukan streatching ringan beberapa jam setelah pertandingan,” jelasnya.
Dan, kalau itu tidak dilakukan, maka akan berakibat fatal bagi kesehatan pemain. Salah satunya, pemain akan rawan mengalami cedera hamstring atau mengalami kram dibagian kaki saat bertanding. ”Jadi, pemain yang fisiknya bagus itu, bukan hanya program latihannya saja yang bagus. Melainkan pola recovery-nya juga harus diperhatikan,” tandasnya.