bandungekspres.co.id, CIMAHI – Atlit Kota Cimahi yang membela Jawa Barat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX lalu diusulkan untuk mendapatkan uang kadeudeuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, pemberian kadeudeuh tersebut dianggarkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2017. ” Usulannya kami sampaikan dalam rencana APBD 2017 kepada Badan Anggaran (Bangar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi,” jelas Dikdik kepada wartawan ditemui di kantornya, kemarin (24/11).
Menurut dia, anggaran yang diusulkan sekitar Rp 130 juta yang akan diberikan kepada para atlet. Usulan tersebut diharapkan bisa disetujui oleh Bangar DPRD Kota Cimahi. Saat ini, terdapat 18 orang atlet Kota Cimahi yang menjadi wakil Jawa Barat di PON XIX lalu.
Sementara, Kepala Seksi Olahraga Uus Supriadi menyebutkan, uang kadeudeuh tersebut merupakan bentuk dari perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi kepada para atlit. Namun kadeudeuh tersebut bukan merupakan bonus bagi para atlit.
”Kami tidak menjanjikan apa-apa kepada para atlit yang meraih medali di PON, karenanya apa yang kami usulkan ini bukan bonus namun hanya bentuk kecintaan kepada para atlit,” katanya.
Untuk atlet peraih emas diusulkan akan mendapatkan kadeudueh Rp 19 Juta, bagi peraih perak Rp 15 Juta dan peraih perunggu Rp 5 juta. ”Mudah-mudahan saja DPRD Kota Cimahi bisa menyetujui usulan kami pada RAPBD 2017 nanti,” ungkapnya.
”Jika usulan tersebut disetujui dewan, pihaknya akan serahkan kepada para atlit pada tahun depan,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi Trenggono menyebutkan, untuk mencari atlet potensial, pihaknya kerap mengadakan kompetisi di tingkat Kota Cimahi. Salah satunya menggelar kompetisi Walikota Cup.
Beberapa Cabang Olahraga (Cabor) dipertandingkan, di antaranya Voli, Sepak Bola, Basket, Binaraga, Renang, Bulu Tangkis, Sepak Takraw, dan Taekwondo. ”Kompetisi beberapa cabor ini menjadi salah satu cara membangun kembali semangat berkompetisi,” pungkasnya. (bun/nit).