bandungekspres.co.id, CIMAHI – Penyelenggaran Baros Internasional Animasi Festival (BIAF) yang ke-empat sangat luar biasa. Awalnya diselenggarakan di halaman sebuah hotel, akan tetapi saat ini di gedung Technopark. Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, usai membuka acara BIAF di gedung Technopark, Jalan Baros, Kota Cimahi, kemarin (17/11).
Dedy berharap kedepan BIAF bukan hanya sekedar ajang festival saja. Melainkan, bisa mendorong menjadi pusat film animasi. ”Saya berharap disini ada pasar film dan satu satunya di Indonesia,kalau ada pusat film animasi yang bersifat Internasional itu sangat luar biasa,” ujarnya.
Dia mengatakan, dengan menghadirkan 16 pembicara dari 11 Negara dan beberapa animator dunia, itu sudah merupakan ketertarikan mereka terhadap event ini. Hal ini juga bisa dijadikan untuk mewujudkan pasar film animasi.
Menurutnya, sejak 2010 hingga 2016 kontribusi industri kreatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai tujuh persen. Selain itu, ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 10,7 persen dari angkatan kerja.
Aktivitas ekspor ekonomi kreatif Rp 118 triliun atau sekitar 5,7 persen dari ekspor nasional. ”Itu artinya, potensi industri kreatif nasional memang luar biasa. Sehingga, kehadiran BIAF memang sangat strategis dalam menggerakan perekomoian nasional,” ucapnya.
Akan tetapi, lanjut dia, yang menjadi persoalan adalah bukan persoalan teknologi. Tetapi, kreatif konten yang lokal konten yang harus terasa. Betapa hebatnya film animasi lokal seperti Sopo Jarwo yang diputar hingga berulang-ulang, begitu banyak nilai-nilai budaya yang bisa diangkat.
”Ekonomi kreatif yang paling mahal itu ide atau kreatifitasnya,” katanya.
Sementara itu, Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf) akan berkomitmen untuk membangun ekosistem yang kondusif untuk mendorong kemajuan industri kreatif nasional khususnya animasi. Deputi Pemasaran BEKraf Joshua P Simajuntak menjelaskan, ekosistem animasi yang bagus. Salah satunya, Hollywood yang lengkap terdiri dari berbagai institusi.
Ketika seorang animator mempunyai ide dia bisa datang ke sebuah perbankan untuk mendapatkan permodalan. ”Setelah itu merka bisa datang ke fasilitas yang ada disitu. Untuk menciptakan karyanya dan berkorlaborasi dengan pemasar internasional yang sudah berpengalaman,” jelasnya.