bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ajang Festival Film Jawa Barat (FFJB) akhirnya menemukan 20 nominasi karya film pendek dan video klip terbaik. Nomintor tersebut, akan bertarung dalam ajang malam final penganugrahan FFJB di Taman Budaya nanti.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar Ida Herdina mengatakan, semenjak dibuka pada Oktober lalu, jumlah peserta yang berminat dalam ajang ini sangat banyak. Ini menjadi bukti, dunia perfilm banyak diminati kalangan anak muda.
“Dari karya-karya yang masuk jumlahnya ratusan. Event ini sangat menggembirakan bila dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Ida Nominasi di halaman Monumen Perjuangan Jawa Barat (Monju), kemarin (11/11).
Dirinya menyebutkan, dari 20 karya terbaik ini yang diambil dari empat wilayah di Jawa Barat. Di masing-masing wilayah, ada yang terpilih empat sampai lima film terbaik.
”Kita sudah pilih yang terbaiknya dan ke-20 pemenang nominasi sudah diberikan penghargaan dan uang pembinaan dengan masing-masing sebesar Rp 7,5 juta,” kata Ida.
Selain itu, dari 20 nominasi ini nantinya akan dipilih kembali dalam malam penganugrahan dengan berbagai kategorti film terbaik.”Jadi mari kita nanti malam saksikan malam penganugrahannya di Taman Budaya,” ajak Ida.
Di tempat sama wakil Gubernut Deddy Mizwar merasa bangga dengan digelarnya kembali FFJB. Menurutnya, pada FFJB kali ini menunjukkan kreativitas sineas muda di Jawa Barat semakin membaik.
Dirinya menuturkan, ajang ini harus tetap dipertahankan sebagai bentuk wadah kreativitas pemuda, khususnya pecinta film pendek. Sebab industri film pendek memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi pelakunya.
”Nah di sini kita wadahi ajang krativitasnya. Sehingga nantinya bisa menjadi prtofolio ketika mereka terjun ke industri film,” kata dia.
Dengan banyaknya peserta yang ambil bagian dalam ajang FFJB ini, ke depan dirinya mengnginkan agar pada pelaksanaan ditambah beberbagai kategori film mengenai lingkungan.
Bagi pria yang akrab disapa Demiz ini, FFJB ini bisa dijadikan sebagai media untuk menyosialisasikan permasalahan lingkungan yang buruk di Jawa Barat. Sekaligus menyampaikan pesan tentang menjaga kelestarian lingkungan. ”Bentuknya bisa film pendek dokumenter, atau short movie dengan menyelipkan pesan,” ungkapnya. (yan/rie)