RTK Diharapkan Tekan Mortalitas

bandungekspres.co.id, KERTASARI – Bupati Bandung H. Dadang M Naser menyebutkan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi. Dari seribu bayi yang lahir 163 meninggal dunia pada tahun 2015.

Untuk menekan angka kematian (mortalitas) yang lebih tinggi pihaknya membangun rumah tunggu kelahiran (RTK) di tiap daerah. Salahsatunya di Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari. RTK seluas 4×6 meter. Ia berharap dengan adanya suatu tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas, Poskesdes) dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya  selama beberapa hari. Terutama saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin.

“Program ini digagas Lembaga Safe The Children sekitar Juni 2016 lalu, tujuannya untuk  untuk mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi. Serta meminimalisir kejadian komplikasi karena kehamilan, persalinan dan nifas, pada daerah yang mempunyai hambatan dalam akses ke fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah ini disediakan khusus untuk ibu bersalin, terutama untuk ibu hamil dengan resiko tinggi,” tutur Dadang disela kunjungan ke ruang faskes (fasilitas kesehatan) di Desa Negla.

Menurutnya persalinan merupakan hal yang paling penting dan ditunggu oleh para ibu hamil. Bagi seorang ibu persalinan adalah hal yang sangat menyenangkan, karena pada saat itu si kecil keluar dari dalam perut si ibu dan melihat indahnya dunia ini. Akan tetapi, ia menambahkan persalinan juga menjadi hal yang menakutkan dan mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru. Dimana, kata dia terbayang proses persalinan yang menyakitkan mengeluarkan energi yang begitu banyak dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan bahkan dapat menyebabkan kematian.

“Bagi masyarakat terpencil terutama di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Desa Negla ini. Masa persalinan masih tidak begitu diperhatikan. Persalinan masih di tolong oleh dukun bayi. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena komplikasi yang terjadi pada saat persalinan tidak bisa diprediksi pada saat hamil,” ucap Dadang.

Pada saat yang sama, seorang bayi laki-laki lahir di RTK dengan sehat dan normal. Bayi tersebut langsung diberi nama Achmad Naser oleh Bupati Bandung. Bayi berbobot 3.150 gram dan tinggi 48 cm itu merupakan anak ketiga  dari pasangan Ibu Iim (35) dan Bapak Juju (46) yang berprofesi sebagai buruh tani.

Tinggalkan Balasan