Tiga Teknisi PT DMC Terluka Akibat Pipa Saluran Uap PT Tri Bintang Lokawarna Meledak

bandungekspres.co.id, BANJARAN – Tiga kayawan mengalami luka bakar akibat ledakan bak kontrol pipa uap PT Tri Bintang Lokawarna di Kampung Cipeundeuy, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung kemarin (24/10) sekitar pukul 01.30 dini hari. Tiga korban yakni, Wiki Setiadi, 27, Eef Setiawan, 21, dan Edi Kardiana, 25 yang merupakan teknisi PT DMC 3. Saat ini, ketiganya telah berada di RS Hasan Sadikin Kota Bandung.

Kasat Reskrim Polres Bandung AKP Niko Adi Saputra didampingi Kapolsek Banjaran Kompol Susi Susanti mengungkapkan, ledakan pipa merupakan penyuplai uap dari PT DMC 3 untuk ke PT SUM dan PT  Tri Bintang.

Kejadian berawal saat warga sekitar melaporkan telah sering mendengar dentuman keras di area tersebut.  ”Sehingga security pada piket malam di PT Tri Bintang langsung menghubungi PT DMC untuk melakukan pengecekan. Dan dikirimlah petugas teknisi dari PT DMC sebanyak 3 orang,” ungkap Niko di tempat kejadian kemarin.

Saat ketiga teknisi tersebut melakukan pengecekan, lanjut Niko, tidak lama kemudian bak kontrol tersebut langsung meledak. Ketiga teknisi itu pun terluka.

Para korban langsung dilarikan ke RS Al-Ihsan Baleendah, namun oleh pihak rumah sakit dirujuk ke RS Hasan Sadikin. Sebab, para korban mengalami luka bakar di bagian muka, punggung dan pergelangan yang sangat serius.

”Tiga orang tersebut semuanya teknisi dari PT DMC, jadi pihak PT Tri Bintang hanya menghubungi pihak DMC bahwa ada bunyi dentuman yang cukup keras seperti bunyi hantaman besi dengan besi,” ucapnya.

Niko mengatakan, menurut informasi dari para saksi, sebelumnya tidak pernah terjadi ledakan seperti ini. PT Tri Bintang ini hanyalah tempat pipa baknya. Namun, untuk pengerjaan pipa uap semuanya dikerjakan PT DMC.

”Pipa uap ini dipergunakan untuk tekstil. Jadi tekstil ini memakai mesin tenaga uap untuk penggerak mesinnya. Mesin ini tidak memakai solar dan bahan bakar lainnya. Kalau uapnya tidak jalan maka mesinnya akan mati. Sehingga, untuk saat ini, mesin tersebut tidak bisa dipergunakan,” katanya.

Niko menegaskan, pihaknya akan memintai keterangan lebih lanjut akibat ledakan ini. Sebab, kenapa bisa kejadian seperti ini. ”Saat ini, kami masih melakukan pengecekan dan olah TKP penyebab ledakan tersebut. Apakah ada kealfaan atau kelalayan. Setelah selesai TKP, kita akan datangi dan pintai keterangan baik dari security PT Tri Bintang yang piket maupun security yang menerima konfirmasi. Akhirnya mendelegasikan kepada 3 orang teknisi tersebut,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan