Luki menuturkan, saat ini Indigofera telah banyak dikembangkan diberbagai wilayah di Indonesia. Di Jawa Barat Indigofera sudah ditanam oleh warga sekitar 110 hektar, tersebar di Bogor, Cianjur, Garut, Kuningan, Bandung Barat.
“Penggunaan konsentrat hijau berbahan Indigofera cepat merebak di tanah air karena peternak sudah merasakan manfaatnya terhadap produksi dan penghematan biaya pakan hingga 41 persen,” kata dia.
Selain itu, menurut dia, Indigofera juga dapat menjadi lapangan kerja baru bagi petani dan peternak yang dapat meningkatkan pendapatan. Saat ini kondisi di lapangan menunjukkan bahwa Indigofera dapat mampu memberikan penghasilan berkisar Rp 2,8 juta sampai Rp 3,6juta per hektar setiap bulan.
“Usaha pembibitan dan produksi benih Indigofera juga menjadi usaha baru yang menggiurkan, mengingat harga bibit yang lumayan ekonomis dan diperlukan dalam jumlah banyak,” kata dia.
Berdasarkan market scan yang dilakukan Luki dan Tim IPB pada 2015 lalu, menunjukkan tingginya animo pelaku usaha peternakan terhadap Konsentrat Hijau Indigofera, dengan persepsi meningkatkan atau mempertahankan produksi dengan biaya pakan lebih murah.
“Potensi pasar konsentrat hijau Indigofera per bulan di Jawa Barat berdasarkan market scan Sangat tinggi, yaitu untuk sapi potong 11 ribu ton, sapi perah 6 ribu ton, kambing dan domba 9 ribu ton, dan unggas 4 ribu ton,” kata dia.
Dia menyatakan, tantangan terbesar dalam mengembangkan konsentrat hijau berbasis Indigofera adalah ketersediaan lahan. Oleh karena itu aksi multi pihak telah dikonsolidasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Asisten Daerah bidang Ekonomi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan BP3IPTEK yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor untuk mengupayakan pengembangan konsentrat hijau Indigofera. Upaya melibatkan BUMN dan BUMD yaitu Perhutani, PTPN, Grojabar dan bank BJB telah dilakukan dalam berbagai forum dan rencana aksi.
“Saya berharap ke depan konsentrat hijau dapat dikembangkan menjadi Industri berbasis komunitas yang dapat menyerap tenaga kerja dan mendukung usaha peternakan di Indonesia. Jawa Barat juga menjadi salah satu provinsi pelopor pakan murah di Indonesia,” tandasnya.(bay/ign)