Stagnan, Kunci Kekalahan Yamaha

bandungekspres.co.id, MOTEGI – Kekalahan yang terlalu cepat Yamaha di ajang MotoGP mengejutkan hampir semua kalangan. Termasuk sang juara musim ini Honda. Evaluasi besar-besaran pasti akan dilakukan pabrikan asal Hamamatsu Jepang itu di jedah musim dingin untuk kembali bersaing musim depan.

Yamaha memasuki musim 2016 dengan sangat meyakinkan. Hasil uji coba musim dingin menunjukkan potensi besar YZR-M1 bertarung mempertahankan gelar juara 2015 di tangan Jorge Lorenzo.

Benar saja, Yamaha kemudian memenangi lima dari tujuh  lomba pembuka musim ini. Tiga disumbangkan Lorenzo dua oleh Rossi. Honda kebagian dua seri melalui kemenangan Marquez.

Memasuki pertengahan musim grafik performa Yamaha bukannya menanjak. Terkesan stagnan atau bahkan menurun. Lima kali retired dicatatkan dua pembalapnya. Sekali yang menyakitkan adalah kerusakan mesin Rossi di Italia di hadapan fans loyalnya pada balapan kandang Mugello.

Menurunnya performa Yamaha tak bisa ditutupi Rossi di bagian akhir musim. Puncaknya di Motegi, di balapan krusial untuk menunda pesta Honda di kandangnya dua pembalap Yamaha malah out. Itu menambah rekor DNF keduanya menjadi tujuh kali sejauh ini.

”Menurutku, kami memulainya (musim) dengan sangat baik. Tapi di paruh kedua musim Honda mengalami kemajuan siggnifikan dan berhasil menemukan solusi atas masalah mereka di awal musim,” aku Rossi dilansir Motorsport.

Yamaha, tambah Rossi, juga bekerja keras setiap saat. Namun banyak suku cadang baru yang dihasilkan tidak membawa dampak signifikan. ”Kami tidak pernah mengalami kemajuan,” terusnya.

Fenomena itu tidak terjadi di dua tahun terakhir. Menurut rider berjuluk The Doctor tersebut Yamaha biasanya mampu membawa kemajuan pada performa motor di sepanjang musim. ”Tahun ini suku cadang baru selalu datang, kami mengujinya, tapi dalam kenyataannya, kami tetap berada di level yang sama,” keluhnya.

Jadi menurutnya, stagnasi performa M1 di paruh kedua musim menjadi kunci kekalahan Yamaha musim ini. Meski gelar juara dunia pembalap MotoGP sudah jatuh ke tangan Marquez, Yamaha masih punya peluang merebut juara konstruktor.

Saat ini Honda unggul 28 poin dari Yamaha dengan tiga seri tersisa. Sebenarnya Yamaha mampu memperkecil ketertinggalan jika Rossi dan Lorenzo tak mengalami tragedi beruntun. Apalagi Honda kehilangan Daniel Pedrosa yang mengalami cedera patah tulang selangka saat  sesi latihan bebas kedua.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan