Tujuh Siswa Calon Danramil Pusdikter Pantau Lokasi Longsor Arjasari

bandungekspres.co.id, ARJASARI – ‎Sebanyak tujuh siswa Pusat Pendidikan Teritorial Militer (Pusdikter) 0609 memantau lokasi longsor bandang di Kampung Cirinu RT 04/07, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. ketujuh calon Komando Rayon Militer yang melakukan studi banding di kesatuan Komando Rayon Militer 0909 Pameungpek tersebut mengunjungi kebeberapa lokasi, untuk mendapatkan pengalaman teritorial yang berada di wilayah Koramil 0909.

IGUN RUCHYAT/BANDUNG EKSPRES SEMANGAT: Dansatdik Pusdikter, Danramil 0909 Pameungpeuk, kepala Desa Lebakwangi, siswa calon Danramil, masyarakat sekitar foto bersama usai memantau lokasi longsor.
IGUN RUCHYAT/BANDUNG EKSPRES
SEMANGAT: Dansatdik Pusdikter, Danramil 0909 Pameungpeuk, kepala Desa Lebakwangi, siswa calon Danramil, masyarakat sekitar foto bersama usai memantau lokasi longsor.

”75 anggota Siswa Khusus Calon Danramil yang tersebar di 11 Koramil se wilayah Dandim 0609 mengikuti praktek kerja lapangan. Seperti kali ini, mereka terjun langsung kelokasi longsor di Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari. Itu merupakan prakter langsung dalam pelaksanaan mengatasi masalah kesusahan masyarakat,” jelas Letnan Kolonel Infanteri M. Parhusip selaku Dansatdik Pusdikter kepada Bandung Ekspres di sela pantauan ke lokasi longsor Desa Lebakwangi kemarin (12/10).

Menurntanya, di dalam lembaga pendidikan militer, ada materi penanggulangan bencana. Secara teori, terbagi empat tahap, yakni perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran. Memang secara perencanaan dan persiapan bisa secara akademis, tapi dalam pelaksanaan itu dinamika di lapangan.

MEMBANTU: Sejumlah siswa calon Danramil menyingkirkan material longsoran di Arjasari, Kabupaten Bandung
MEMBANTU: Sejumlah siswa calon Danramil menyingkirkan material longsoran di Arjasari, Kabupaten Bandung

”Jadi dalam pelaksanaannya, bagaimana tanggap darurat, terus dalam aksi kegiatan dalam melaksanakan kegiatan dalam rangaka mengatasi permasalahannya itu, tergantung semi manejement dari para aparat komando kewilayahan dalam mensinergikan potensi yang ada,” jelas M. Parhusip.

Dia menambahkan, di satu sisi, sangat memprihatinkan melihat kondisi bencana longsor tersebut. Tapi disisi lain, merupakan kegiatan yang dijadikan praktek langsung para siswa calon Danramil. Sehingga akan mendapatkan pengalaman, bagaimana teori yang dipelajari selama pendidikan, bagaimana menerapkan kerjasama dengan aparat atau intansi yang ada untuk menghadapi permasalahan dan kesusahan masyarakat.

”Itu merupakan tugas koorwil, dalam kata lain Danramil. Jadi akan mengetahui bagaimana cara untuk mengkomunikasikan dan berkoordinasi untuk mengatasi permasalah di wilayahnya dengan cara mengeratkan hubungan dengan semua pihak yang ada,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan