”Tugas saya adalah mendapatkan hasil bagus lagi, dan mempertahankan posisi puncak grup bagi kami. Untuk sementara kami sudah on track, tetapi saya paham jika publik punya ekspektasi lebih pada kami di Slovenia, mereka ingin kami menang,”lanjutnya. Bukan hanya streak tiga kemenangan Inggris di kualifikasi Piala Dunia 2018, kemenangan di Ljubljana bisa membantu Gary. Setidaknya Gary dapat memenangi dua dari empat laga ”ujian” dari FA.
Apabila melihat pertemuan terakhir Inggris dengan Slovenia di Ljubljana, tepatnya dalam babak kualifikasi Euro 2016, Inggris tidak mudah menaklukkan Slovenia. Di Ljubljana Inggris hanya berhasil menang dengan skor tipis 3-2 (14 Juni 2015). Itu pun selamat karena gol menit-menit terakhir dari sang kapten Rooney.
Kembali berharap dari Rooney? Bakal sulit. Melihat dari permainannya kemarin, Rooney masih kesulitan kembali ke form terbaiknya. Bermain sebagai gelandang, Rooney tidak sekalipun mengancam gawang Malta. Pemain Manchester United itu bahkan sempat kena nutmeg salah satu pemain Malta. Di tribun pun banyak yang mem-boo Rooney.
Gary dan penggawa Inggris lainnya banyak yang membela Rooney. Bukan hanya itu, Jan Oblak sebagai penjaga gawang Slovenia yang akan dihadapi Rooney dalam matchday ketiga di Rabu dini hari nanti WIB (12/10) menyebut top scorer Inggris itu bakal menggila di Ljubljana. ”Dia (Rooney) tetaplah pemain kunci yang harus kami hentikan,” klaim penjaga gawang Atletico Madrid itu sebagaimana yang dilansir dari Mirror.
Terlepas dari performa Rooney itu, Hendo – sapaan akrab Henderson – meminta rekan setimnya di Inggris agar tidak meremehkan lawan lagi. Meski Slovenia selalu kesulitan mengalahkan Inggris saat di Ljubljana, bukan tidak mungkin skuad besutan Srecko Katanec itu mengubah sejarahnya. ”Jangan sampai kami bermain santai saat sudah leading. Akan jauh lebih baik memenangi laga dengan jumlah gol yang banyak. Bukan hanya dua lagi,” tegas gelandang Liverpool tersebut diwawancarai ITV. (ren/asp)
