Sistem Baru Lebih Praktis dan Terbuka
Ada yang berbeda dalam proses pemilihan calon Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di Darul Hikam Internasional School (DHIS) Lembang tahun ini. Para siswa diminta melakukan pemilihan melalui sistem e-voting.
HENDRIK KAPARYADI, BANDUNG BARAT
Caranya para siswa tinggal akses internet untuk memilih dua calon ketua OSIS. Dalam pemilihan e-voting kali ini, terdapat 250 orang mulai dari siswa, guru dan staf yang memiliki hak pilih.
Panitia sendiri, sudah menyiapkan situs resmi dalam menentukan ketua osis baru. Setiap orang yang memiliki hak pilih, tinggal masuk ke situs socrative.com. Situs tersebut merupakan situs karya anak-anak dari Darul Hikam Internasional School (DHIS).
Para pemilih ini tinggal melakukan klik terhadap calon ketua osis tersebut. Calon ketua osis pertama, yaitu Dimas Daffa dan M. Zidan. Calon kedua yakni pasangan Cindi dan Sinta.
Ketua Pelaksana Ariq Muhammad Zulfikar menjelaskan, sistem e-voting ini merupakan pertama kalinya dalam memilih ketua OSIS. Tahun sebelumnya, kata dia, pemilihan masih menggunakan sistem manual yakni dengan cara mencoblos pada sebuah kertas.
”Kita ingin melakukan terobosan baru dengan sistem e-voting melalui teknologi yang tersedia,” katanya kepada wartawan di Lembang, kemarin (4/10).
”Nanti, situs ini juga terkoneksi pada guru sebagai operatornya,” imbuhnya.
Ariq menyebutkan, panitia sudah menyiapkan lima komputer yang langsung terkoneksi online. Para siswa mengantre untuk bergantian memilih para calon ketua osis. Dengan cara ini, ungkap dia, pemilihan lebih efisien.
Sebab, tidak menggunakan kertas serta lebih cepat waktunya. Jika dibandingkan dengan sistem manual, akan memakan waktu lebih lama. Dengan cara e-voting, kata dia, hanya membutuhkan waktu dua jam untuk mengetahui pemenangnya.
”Sementara dengan sistem manual bisa memakan waktu hingga empat jam,” kata dia.
Sementara itu, Wakasek Bidang Kesiswaan Darul Hikam Internasional School (DHIS) Andi Rustandi memgatakan, dengan cara e-voting ini, para siswa lebih terbiasa dengan teknologi. Apalagi, penggunaan teknologi bagi para siswa saat ini bukan hal asing lagi.
Diungkapkan dia, sistem e-voting ini terispirasi dari media yang menampilkan sistem hitung cepat pada pemilu lalu. Dari sana, siswa ingin menerapkan pemilihan dengan cara tersebut. ”Ini juga bisa saja ke depannya digunakan untuk pemilihan kepala daerah. Karena jauh lebih cepat dan hemat,” jelasnya.