bandungekspres.co.id, CIMAHI – Puluhan siswa Taman Kanak-kanan (TK) dari TK Syafira, TK Al Amin san TK Smart Kids Kecamatan Ngamprah berkunjung ke lokasi Balai Edukasi dan Rekayasa styrofoam Indonesia (Berseri), Jalan Lestari Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah, kemarin (27/9). Puluhan siswa Taman Kanak-kanak (TK) tampak antusias saat kunjungan.
Kepala Bersesri A. Hediansyah Evo mengatakan, pihaknya berkonsentrasi khusus kepada sampah styrofom yang ada di sekitar lingkungan terutama di Kota Cimahi. ”Riset yang dilakukan selama delapan tahun lebih,” ungkap Herdiansyah.
”Bahan yang dipakai yaitu bekas kemasan makanan, bahkan kemasan tersebut cenderung tidak bernilai ekonomi sehinga banyak dibuang yang mengakibatkan mengotori lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini lebih berkonsentrasi pada edukasi di lingkungan anak anak sekolah. Para siswa yang berkunjug diharapkan lebih mengenal efek dari penggunaan styrofom. Diakui olehnya, masih belum banyak mengetahui efek penggunaannya.
Styrofom dianggap berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene. Dimana yang diproses dengan menggunakan benzana. Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Dia menjelaskan, benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf, menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran dan menjadi mudah gelisah.
”Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan,” jelasnya.
Langkah yang utama yang pihaknya lakukan memberikan pemahaman secara bijaksana kepada masyarakat dalam penggunaanya.
Sedangkan salah satu guru dari TK Safira Alin, mengatakan,Kegiatan mrupakan kerjasama dengan Bertari. ”Awalnya anak anak merasa kaget,” ungkapnya.
Bahkan mereka baru pertama kali mengetahui bahannya sekarang. Dia berharap, anak-anak bisa mengganti bahan tempat makanan dan minuman. ”Semoga anak-anak bisa mengurangi penggunaan bahan tersebut. Terutama untuk menjaga kesehatan dan lingkungan,” pungkasnya. (bun/nit).