Sukses Yeni mendapat disambut suka cita oleh pendukungnya yang menyaksikan perjuangannya di lapangan utama cabang olahraga squash itu. ”Saya persembahkan emas ini bagi Jawa Barat dan keluarga saya. Cukup ketat dan bersyukur saya bisa mengatasinya,” kata Yeni.
Dengan hasil itu maka Yeni sukses mempertahankan medali emas cabang squash perorangan puteri yang juga diraihnya pada PON XVIII/2012 Riau. Selain itu ia mempertahankan rekor kemenangannya atas Catur menjadi empat kali menang dan sekali kalah.
Atlet andalan Jabar itu sempat kalah pada babak kualifikasi PON XIX/2016 tahun lalu. Namun, dia bisa bangkit dan mengamankan emas yang diperebutkan di kampung halamannya sendiri. ”Sejak awal saya sudah menduga bertemu dia di final ini dan menjadi kenyataan. Saya sudah mempersiapkan diri dan ia mengalami peningkatan luar biasa,” ungkap Yeni.
Jalannya tertandingan final cukup ketat. Bahkan pada set pertama, dia hanya mengumpulkan lima angka dan membuat kubu Jabar deg-degan. Bahkan, Ketua Umum Pengda PSI Jabar Tri Goestoro yang duduk di kursi penonton bahkan tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya pada babak pertama.
Namun memasuki set kedua, Yeni mampu mengendalikan permainan dan leading sekaligus menutup set kedua dengan 11-8. Strateginya berjalan mulus pada set ketiga juga dengan skor 11-8.
Yeni hampir merampungkan pertandingan pada set keempat untuk bisa meraih kemenangan ketiganya, namun pada permainan ketat yang ditandai saling kejar poin akhirnya menjadi milik Catur yang unggul melalui perpanjangan set 12-10.
Namun pada set kelima, Catur tak lagi bisa mengimbangi permainan Yeni yang tampil tetap konsentrasi. Pada set itu Yeni menutup sekaligus memastikan medali emas dengan skor telak 11-5. (dn/bbs/rie)