bandungekspres.co.id, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan hasil ujian nasional (unas) perbaikan kemarin. Hasilnya, di antara total 49.409 siswa yang ikut, hanya 28,62 persen atau 14.140 yang dinyatakan berhasil melampaui nilai standar minimal 55.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam menjelaskan, dalam ujian yang diselenggarakan pada 29 Agustus hingga 7 September itu, peserta menempuh satu hingga enam mata pelajaran yang capaian nilai unas sebelumnya di bawah standar. Hasilnya jauh dari memuaskan. Sebab, tidak semua peserta belajar sungguh-sungguh.
Peserta yang belum memenuhi standar nilai tak perlu khawatir. Sebab, nilai yang digunakan adalah nilai terbaik yang diperoleh dari hasil unas atau unas perbaikan. Namun, bagi peserta unas perbaikan yang nilainya tambah jelek, tidak ada kesempatan lagi untuk memperbaiki.
Kabalitbang Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, ujian yang dilakukan berbasis komputer di 34 provinsi tersebut berjalan lancar. Sebab, sekolah penyelenggara unas perbaikan sudah berpengalaman.
Selain itu, koordinasi dan kerja sama yang baik antara sekolah, panitia daerah, dan panitia pusat sudah semakin matang. ”Dukungan dari PLN dan perusahaan telekomunikasi juga sangat besar dalam memastikan tersedianya daya listrik dan koneksi internet selama ujian berlangsung,” ujar Totok. (mia/c9/ca/rie)