bandungekspres.co.id, COBLONG – Ikatan Mahasiswa Arsitek Institut Teknologi Bandung bersama Gipsum Gyproc menggelar seminar bertajuk Hunian Berteknologi Ramah Lingkungan di Labtek IXB Arsitektur ITB Bandung Jalan Ganeca kemarin (13/9). Technical Development Engineer PT Saint-Gobain Contruction Products Indonesia Fondly Reymont Kurniawan mengatakan, Gypsum Giproc merupakan salah satu sektor yang turut berkontribusi dalam pemanasan global adalah sektor infrastruktur atau bangunan. Keberadaan bangunan yang berdiri dimuka bumi ini memberi dampak besar bagi lingkungan serta menjadi salah satu faktor yang turut andil dalam masalah dampak besar bagi lingkungan.
”Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kami bersama ikatan alumni Arsitek ITB terhadap hunian ramah lingkungan,” kata dia kepada wartawan di sela kegiatan.
Fondly mengungkapkan, Gaung Bandung merupakan kegiatan tahunan yang memfokuskan diri dalam mengangkat isu terkait ruang dan aktivitas manusia yang terjadi di Kota Bandung. Workshop dan kompetisi ini di antaranya prinsip-prinsip rumah ramah lingkungan yang menjadi bidang kerjanya sehari-hari. ”Gypsum merupakan material bangunan non toxin, alami dan ramah lingkungan. Selain dapat didaur ulang, gypsum juga dapat menstbilkan suhu ruangan secara alami sehingga menghasilkan kualitas udara yang lebih baik,” jelas Fondly.
Lebih lanjut Fondly menambahkan, penggunaan gypsum gyproc dalam menciptakan green building, untuk plafon dan partisi/dinding khususnya untuk bangunan apartemen, perkantoran maupun hotel. Karena gypsum gyproc sangat mudah diaplikasikan, cepat, tahan lama, efisien, ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan menggunakan dinding batu bata.
”Sebagai bentuk komitmen Gyproc Indonesia terhadap keberlangsungan lingkungan, merupakan salah satu founding circle dari Green Produc Council Indonesia (GPCI) yang merupakan sebuah lembaga didirikan dengan tujuan untuk mengukur kesanggupan industri dalam menghasilkan produk yang ramah lingkungan,” pungkasnya. (dn/fik)