bandungekspres.co.id – TAK ingin kehilangan poin seperti di putaran pertama, Persib Bandung kembali mengusung angka penuh saat bertandang ke markas Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Sabtu (10/9) hari ini. Berbekal skuad yang ada, Djadjang Nurdjaman pede menghadapi laga tersebut.
Namun begitu, ambisi ini tentu tidak akan mudah. Pasalnya, tuan rumah memiliki ambisi yang sama dengan Persib yakni, merebut tiga poin. Apalagi, Laskar Wong Kito punya modal bagus karena di putaran pertama mereka mampu menahan imbang Maung Bandung di kandangnya sendiri.
Tetapi, bagi Djadjang Nurdjaman, pihaknya sudah sangat mengetahui gaya permainan lawan. Apalagi banyak pemain-pemain SFC yang pernah ditukanginya di dua musim terakhir. Siapa lagi kalau bukan Firman Utina, Achmad Jufriyanto, M Ridwan dan Supardi.
”SFC lagi on-fire, tapi sudah sama-sama kita tahu kekuatan pelatih. Soal mantan pemain, akan menjadi kekuatan tersendiri mereka, tapi kita sudah mengetahui cara bermainnya,” tutur Djadjang dalam konferensi pers jelang laga.
Ia melanjutkan, istilah kawan menjadi lawan sudah menjadi hal biasa dalam sepak bola. Itu menjadi tidak masalah untuknya menghadapi tim lawan yang identik dengan mantan anak asuhnya. ”Saya pikir dalam sepak bola sekarang sudah biasa ya kawan jadi lawan tidak masalah,” ujarnya.
Selain Firman cs, Djanur sapaan akrab Jajang, turut mewaspadai pemain SFC lain yang berpeluang menyulitkannya. Ichsan Kurniawan, Yohanis Nabar, Rizski Ramadhana serta sang ujung tombak Alberto Beto Goncalvez yang berhasil mencetak gol dalam pertemuan putaran pertama, ikut menjadi peringatan untuk Persib. ”Semua pemain harus diwaspadai, akan mendapatkan perhatian semuanya,” sebut Djanur.
Persib memang datang dengan kekuatan berbeda, namun, bagi Widodo C Putra sang arsitek Sriwijaya FC, dirinya tidak cemas dengan kemampuan Persib sekalipun ditangani Djadjang Nurdjaman. Baginya gaya bermain khas DDjanur (sapaan akrabnya) sudah sangat dipahami oleh dia dan anak asuhnya.
”Perubahan tim Persib, saya sudah mengetahui dan sudah memahami karakter pelatih, cara bermainnnya, tapi tergantung bagaimana pemain dalam terapkan strategi di lapangan,” tutur mantan pemain timnas itu dalam jumpa pers di Jakabaring, Jumat (9/9).