bandungekspres.co.id, GEDEBAGE – Kesiapan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai tempat pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, belum sepenuhnya siap pakai. Sebab, ada beberapa infrastruktur masih menunggu kesepakatan bersama (Mou) sebagai bagian dari pertanggungjawaban bila kelak ada kerusakan kontruksi GBLA.
”Secara pekerjaan tinggal penyelesaian akhir,” kata Dana Swandana, personel seksi acara PB Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, saat menjawab pertanyaan Komisi D DPRD Kota Bandung, di sela inspeksi mendadak di Stadion GBLA, kemarin (1/9).
Meski demikian, hal tersebut tidak dikhawatirkan Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bandung Agus Gunawan. Pihaknya, yakin beberapa sarana yang belum selesai akan bisa digunakan tepat pada waktunya.
Agus mengatakan, GBLA tinggal menyelesaikan panggung utama serta kondisi berbeda agar lapangan sepak bola yang disulap dengan ditutup material lantai sintetis aman untuk atraksi hiburan.
Menurut Agus, persiapan penyelesaian lapangan perlu digenjot karena belum optimal. ”Sejumlah persoalan dari indikasi rusaknya rumput sampai kepada siapa yang bertanggungjawab pembenahan Stadion GBLA masih mengambang. Untuk itu minggu depan kita akan panggil PB PON Jabar,” tukas Agus.
Untuk masalah rumput, kata dia, dewan terus lakukan monitoring dan mengoordinasikan dengan Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Bandung sebagai pengelola stadion. ”Jangan sampai, usai acara cul leos (beres kemudian ditinggalkan, Red). Itu tidak baik,” ujar Agus.
Pihaknya juga sudah meminta agar Pemkot Bandung melalui Dispora melakukan koordinasi terkait dengan kondisi penggalian lapangan. ”Dewan meminta Pemkot Bandung membantu mencari solusi yang terbaik. Kita berharap GBLA secepatnya dapat kembali dipakai pertandingan Persib,” tutur Agus.
Sebelumnya, persiapan Stadion GBLA harus sudah fix siap pakai pada (15/9) mendatang. Sebab, pada waktu tersebut, sudah dipakai gladi bersih dan gladi kotor.
Sementara itu, Staf Pengelola Stadion GBLA Opik Garnida menyatakan, sebelumnya sudah ada tawaran konvensasi atas kerusakan rumput dari PB PON sebesar Rp 400 juta. Tapi, Dispora Kota Bandung keberatan dengan penawaran tersebut. Sebab, tidak ada jaminan rumput tetap hidup meski sudah ada hasil konsultasi dengan tenaga ahli.