Sediakan Rp 1,6 Miliar untuk Revitalisasi

bandungekspres.co.id, LEMBANG –  Sebanyak 58 kios pedagang dibongkar di Pasar Buah di Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Selasa (30/8). Rencananya, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan merevitalisasi pasar demham anggaran Rp 1,6 miliar.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Bandung Barat Weti Lembanawati Pasar Buah Lembang akan ditata lebih baik. ”Pasar tipe C itu akan sepenuhnya dibangun oleh Pemkab Bandung Barat,” ungkap Weti kepada wartawan ditemui di Lembang.

Dia mengungkapkan revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Pasar Buah. Diakui olehnya, pasar seluas 1.500 m2 sempat menjadi ikon Bandung Barat. Di mana ada banyak turis luar negeri yang berkunjung.

Diakui olehnya, para pedagang selama ini menjual hasil penen dari Kecamatan Lembang. Rata-rata buah dan sayuran asal Lembang  memiliki kualitas diatas rata-rata.

”Kita ingin semua pihak nyaman berbelanja. Baik pedagang maupun pembeli,” jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya juga akan merevitalisasi sejumlah pasar desa seperti di Cililin dan Sindangkerta ”Ada juga pasar desa yang memang terus berkembang dan ramai menjadi pasar yang akan dilakukan revitalisasi,” paparnya.

Salah satu pedagang Encep Andri, 36, mendukung revitalisasi tersebut. ”Sejak dibangun tahun 1971 lalu, belum pernah ada peremajaan,” ungkap Encep di lokasi.

Akan tetapi, pedagang yang lainnya, Siti ,67, menolak untuk relokasi. Dia meminta lahan relokasi disiapkan terlebih dahulu. ”Gimana kita mau jualan, kalau lahan sementaranya belum ada?” ucapnya kesal.

Lahan sementara yang disediakan oleh pemerintah dianggap tidak layak. Lebih lanjut, pihaknya ingin agar para pedagang yang berjualan hanya pedagang buah saja. Selama ini, tidak hanya pedagang buah saja yang berjualan.

Diakui olehnya, kondisi ini sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari 58 kios, pedagang yang masih konsisten menjual buah-buahan hanya tinggal setengahnya saja. Oleh karena itu, ia menginginkan nanti setelah kios ini dibangun lagi sebaiknya diisi oleh pedagang buah-buahan saja.

”Pemerintah nanti harus mengelompokkan pedagang buah di sini semua, jangan ada pedagang lain. Harus konsisten sesuai dengan namanya pasar buah,” tuturnya. ‪

Siti sendiri salah satu pedagang yang pernah merasakan kejayaan pasar tersebut. Pada 1996, pasar tersebut sempat banyak dikunjungi wisatawan luar kota dan mancanegara.

Tinggalkan Balasan