Dia mengaku, berharap menang, tapi tidak sebesar harapan menjadi juara pertama. Terlebih, waktu pengerjaan yang mepet itu tadi. ”Eh, tahunya juara pertama. Dan bener-bener enggak nyangka bakalan dikunjungi langsung Pak Gilarsi (Dirut PT Pos Indonesia, red),” ungkapnya sambil menambahkan, menyukai tulis menulis sejak sekolah dasar. ”Kalau stres di sekolah, saya nulis di buku diary (catatan harian, Red),” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengaku, sangat mengapresasi hasil karya Xena. Sebab, dia melakukan riset yang dipandang kecil-kecilan tapi tidak dilakukan oleh peserta lain. ”Dan ini luar biasa. Di tengah minimnya literasi dan riset di kalangan pelajar Indonesia, dia (Xena, Red) malah melakukan hal itu,” tutur Gilarsi usai memberikan hadiah serta sertifikat di SMAK BPK Penabur, kemarin.
Gilarsi mengatakan, tingkat baca di Indonesia masih sangat buruk. Bahkan, menurut riset, Indonesia menduduki peringkat 64 dunia. ”Miris, kita yang lebih dulu merdeka, Vietnam malah lebih tinggi peringkatnya dari Indonesia,” jelasnya.
Dengan alasan itu, dia akan terus mendorong pelajar Indonesia untuk terus mengasah kemampuan tulis menulis di kalangan pelajar melalui beragam lomba. Dengan begitu, ide apapun yang dihasilkan, bisa dibukukan.
”Lihat penemu-penemu di luar negeri. Apa pun basic knowledge-nya ditulis menjadi sebuah buku. Dan bisa dibaca kembali di masa depan,” jelasnya lagi.
Disinggung mengenai cara PT Pos untuk bisa diterima di kalangan remaja, Gilarsi mengaku, masih pede dengan jasa pengiriman nusantara. Tapi, dia juga kini sudah meluncurkan aplikasi yang lebih friendly digunakan siapa saja, termasuk remaja. Yaitu dengan aplikasi My Pos.
”Jadi ada di mana barang kita, bisa dicek langsung lewat ponsel. Ke depan, kami akan perbaharui lagi aplikasi ini agar lebih mudah dan digunakan untuk apa saja,” paparnya.
Sementara itu, kepala sekolah SMAK BPK Penabur 2 Debora Lilimihardja mengatakan, tidak membatasi bakat dari siswa-siswinya. Termasuk Xena.
Bahkan, dia mengaku bangga pada Xena karena menjadi salah satu pelajar yang bisa menerbitkan buku cerpen berjudul The Long Shot. (*)
