Dhea Ananda Prihatin Lagu Anak

SEBAGAI mantan penyanyi cilik, Dhea Ananda prihatin dengan kondisi saat ini. Sebab, tidak banyak lagi lagu yang dibuat untuk anak-anak. Akibatnya, mereka harus mendengarkan lagu orang dewasa, yang kebanyakan liriknya belum pantas untuk anak kecil.

”Ada lagu yang tidak boleh didengar anak-anak, bahkan orang dewasa pun tidak pantas mendengarnya,” ujar istri gitaris Nidji Ariel Harsya itu.

Menurut perempuan yang belum dianugerahi momongan tersebut, anak-anak harus tetap berada di dunianya sendiri. Jangan sampai mereka dewasa sebelum waktunya gara-gara lagu.

Bagi Dhea, hal itu penting karena masa kanak-kanak sangat singkat. Kebetulan, para mantan penyanyi cilik punya pemikiran yang sama. Mereka lantas membentuk grup WhatsApp. Setelah kopi darat, mereka akhirnya mengampanyekan #Save­LaguAnak lewat media sosial. Dhea bangga karena ternyata banyak orang yang mendukungnya.

Dhea sendiri saat masih anak-anak, namanya sangat populer sebagai artis cilik. Tergabung sebagai Trio Kwek Kwek, wajah Dhea hampir tiap hari menghiasi layar kaca. ”Tak cuma menjadi penyanyi, aku juga menjadi presenter,” ujar Dhea Ananda yang lahir di Jakarta, 26 Mei 1986 ini, mengenang masa kecilnya.

Sebagai artis cilik, Jadwal manggung Dhea cukup padat. ”Pulang sekolah aku syuting presenter. Kalau weekend aku manggung bersama Trio Kwek Kwek. Pokoknya segala kegiatanku tidak mengganggu sekolah. Kalau rekaman pun dilakukan saat weekend,” jelas Dhea Ananda.

Nama Dhea Ananda sebagai personel Trio Kwek Kwek memang sangat dikenal saat itu. Dari 1993 hingga 2001, Trio Kwek Kwek sudah menelurkan 6 album utama dan 4 album kompilasi. Seperti: Jangan Marah (1995), Tanteku (1996), Katanya (1998), Bis Sekolah (2001).

Meski kini sudah bukan kanak-kanak lagi, sudah menjadi istri dari Ariel Nidji sejak Agustus 2009 silam, Dhea masih suka merindukan indahnya masa kanak-kanaknya dulu. Pemilik nama lengkap Nadia Budi Ananda merasa prihatin dengan langkanya lagu anak-anak saat ini.

Zaman sudah berubah. Menurut Dhea, langkanya program acara anak di televisi disebabkan juga oleh kebiasaan anak-anak bermain dengan teknologi. ”Dulu anak-anak belum main youtube. Internet sudah ada, tapi aku saja belum main itu. Saat ini anak-anak bisa mendapatkan tontonan dari internet. Dulu juga ada kaset, sekarang kaset sudah tidak ada,” ungkap Dhea mencoba membandingkan masa kecilnya dengan kondisi saat ini.  (dim/c11/oki/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan