Melihat Kesibukan Pengrajin Batang Pinang Menjelang 17 Agustus

Indonesia memiliki banyak tradisi dalam setiap perayaan hari besar. Tradisi itu terus dilestarikan hingga kini menjadi sarana hiburan.

VILANK PENTA, Riung Bandung

HARI Ulang Tahun (HUT) ke-71 Republik Indonesia tinggal menghitung hari. Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia peringatan hari kemerdekaan dirayakan dengan menggelar berbagai lomba, salah satu yang cukup terkenal adalah lomba panjat pinang.

Lomba panjat pinang itu membawa berkah bagi para pedagang pohon pinang. Seperti yang dialami oleh para pedangan di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, Riung Bandung.

Ase, salah satu penjualn pohon pinang mengaku kebanjiran order seminggu menjelang 17 Agustus. Setiap hari, dirinya bisa menjual tiga hingga lima batang pinang.

”Permintaan sudah mulai H-7 HUT RI. Biasanya tiap hari bisa menjual tiga sampai lima batang. Tapi, say di sini tidak hanya menjual batang pinang, tetapi bambo sebagai penggantinya,” ujar Ase belum lama ini.

Menurut Ase, banyak orang yang memilih memakai bambu untuk lomba panjat pinang. Hal ini karena harga bambu lebih murah dari pinang.

Jika harga pinang bisa lebih dari Rp 850 ribu, harga bambu hanya Rp 500 ribu. ”Harga bambu lebih murah daripada pinang. Karena pinang itu yang paling kecil itu Rp 850 ribu,” ujar Ase.

Menuurt dia, harga tersebut sudah termasuk biaya antar ke lokasi si pembeli. Dalam satu musim tujuh belasan Agustus, Ase menyetok bambu dan pinang sebanyak 50 batang. Jumlah itu kadang terjual sebanyak 35-40 batang.

Menurut Ase, bambu dan pinang tersebut dikirim dari Garut. Di gerainya itu, dia hanya menjual barang titipan. Jadi, jika stok tidak habis bakal dikembalikan ke pemiliknya.

Penjual lainnya, Ian mengatakan, tiap tahun permintaan batang pinang dan bambu tak pernah surut. Hal ini karena lomba panjat pinang menjadi sebuah keharusan dalam perayaan HUT RI.

Ase mengatakan, makna perlombaan panjang pinang adalah perjuangan untuk meraih kesenangan. Harus ada tantangan dan rintangan yang dilewati untuk meraih kesuksesan.

”Satu sisi kita liatnya sederhana saja, perlombaan panjat pinang mengingatkan kita terhadap perjuangan leluhur ibaratnya bersusah-susah terlebih dahulu baru bersenang-senang kemudian,” tandasnya. (vilank-job/fik)

Tinggalkan Balasan