Posyandu Tingkatkan Derajat Kesehatan

bandungekspres.co.id, RANCABALI – Keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di seluruh desa di wilayah Kabupaten Bandung dinilai turut berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di samping ikut memberikan kontribusi menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan ibu melahirkan.

”Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bandung, saya mengucapkan terima kasih atas peran serta seluruh pengurus Posyandu dalam upaya mendorong peningkatan derajat kesehatan,” ungkap Bupati Bandung H. Dadang Mochamad Naser SH MIp ketika menghadiri Jambore Posyandu di Situ Patengang Kecamatan Rancabali belum lama ini.

Dadang menunjukan, AKB pada tahun 2011 lalu tercatat sebesar 34 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Lima tahun kemudian, angka tersebut mengalami penurunan menjadi 33 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Sementara Angka Harapan Hidup (AHH) menurut Dadang bergerak naik dari 70,06 per tahun pada 2011, menjadi 71,03 per tahun pada 2015.

”Data-data tersebut merupakan salah satu bukti bahwa derajat kesehatan di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan, karena adanya intervensi dari semua pihak termasuk intervensi dari kelompok Posyandu,” tambah Dadang.

Selain adanya peran serta kelompok Posyandu, peningkatan derajat kesehatan di Kabupaten Bandung ditunjang pula oleh adanya kemajuan ekonomi, peningkatan pelayanan kesehatan termasuk di dalamnya perbaikan sarana kesehatan dan penyebaran tenaga dokter dan paramedis yang telah mampu menjangkau sudut-sudut pedesaan.

Data menunjukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung pada tahun 2015 tercatat 76,45 poin, atau mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen dibanding tahun 2015 yang mencapai 75,69 poin. Kenaiikan IPM sebesar itu, masing-masing berasal dari indeks pendidikan sebesar 86,29 poin, indeks kesehatan 76,72 poin dan indeks daya beli sebesar 66,34 poin.

Jambore Posyandu yang berlangsung sehari penuh. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Dra Eros Roswita MSi, acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kader Posyandu. ”Yang paling penting dalam kegiatan ini, adanya saling tukar pengalaman antar kader,” ungkap Roswita.

Selama Jambore, peserta kader Posyandu mengikuti sejumlah kegiatan. Di antaranya lomba yel-yel kelompok, lomba penyuluhan, di samping kegiatan jalan santai mengitari areal perkebunan teh sejauh sekitar 2 kilometer. ”Merekapun kami berikan pelatihan tentang pijat refleksi untuk kesehatan ibu dan bayi, dan penyuluhan pengelolaan limbah sampah,” kata Dia.

Tinggalkan Balasan