Lebih lanjut, Jimus sapaan akrab H Mustofa menyampaikan, tertangkapnya lima anggota dewan ini tidak akan mempengaruhi pembahasan KUA PPAS APBD tahun 2017 dan revisi perda SOTK yang harus dikejar dalam waktu dekat ini. ”Ya, tidak ada lah, karena masalah itu merupakan masalah personal. Toh sampai dengan hari ini juga belum diketahui kebenarannya,” katanya.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penangkapan kelima rekannya mengundang tanda tanya. Sebab, penggerebekan dilakukan hanya dilakukan di satu kamar saja. Diduga, ada unsur sabotase oleh internal DPRD itu sendiri.
”Kalau sudah seperti ini nama lembaga kita jadi tercoreng. Setahu saya, permainan judi kartu yang dilakukan kelima rekannya dilakukan di kamar AF. Tapi, pemilik kamar tidak ikut bermain. sampai saa ini mereka yang ditangkap Polda Jabar masih dilakukan pemeriksaan,” terangnya.
Kejadian seperti ini rupanya membuat shok anggota dewan lainnya. Saat dihubungi melalui sambungan selularnya, salah satu anggota dewan terkesan menangis dan meneteskan air mata. ”Iya rekan kami ditangkap kepolisian. Ini benar-benar musibah. Sudah dulu ya, saat ini saya sedang ada di Polda Jabar menengok rekan,” kata dia singkat.
Berdasarkan informasi, seluruh unsur pimpinan dan anggota DPRD lainnya saat ini sedang berada di Polda Jabar guna melihat perkembangan atas kejadian yang menimpa rekannya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kelima wakil rakyat Kabupaten Cirebon ditangkap di Hotel Park. Menurutnya, para anggota dewan Kabupaten Cirebon itu sebenarnya tengah mengikuti bimbingan teknik (bintek) di Bandung. Namun entah kenapa, malam harinya mereka malah menggelar judi capsa, hingga kemudian ketangkap basah aparat.
”Mereka ditangkap saat bermain judi capsa. Padahal mereka sedang mengikuti bintek,” kata Yusri saat gelar perkara di Mapolda Jabar, Kamis (21/7) malam.
Yusri mengungkapkan, para pelaku berinisial HS, AS A dan HT empat yang jadi tersangka karena sedang bermain judi. Sedangkan dua orang lainnya hanya dijadikan sebagai saksi karena saat itu sedang makan di kamar.