bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Siapa bilang libur sekolah hanya bisa dilakukan berdiam diri rumah? Sekitar 17 anak dari berbagai sekolah dasar di Kota Bandung mengikuti kegiatan Jelajah Museum di Bandung.
Kegiatan yang bertema ”Ngenalkeun Bandung Baheula” mengajak anak-anak berjelajah ke museum yang ada di Kota Bandung yang diselenggarakan selama tiga hari mulai Kamis, Jumat, dan Sabtu (23-25/6).
Di hari pertama, kemarin (23/6) panitia membawa para peserta ke Museum Geologi. Di mana pada museum tersebut, ada banyak barang dan konten yang menyuguhkan tentang sains. Panitia juga mendatangkan ahli geografi ITB T. Bactiar untuk bisa menjawab pertanyaan dari anak-anak.
Sekitar pukul 10.30 para peserta sudah terlihat sangat antusias. Bahkan, banyak di antaranya yang tidak sabar berkeliling di museum. Terlihat berapa anak memang sudah pernah mengunjungi Museum Geologi. Akan tetapi, mereka tetap antusias.
Kegiatan yang berlangsung sekitar empat jam itu, ternyata mampu menstimulus anak-anak untuk bertanya mengenai sains. Bahkan, dengan kepolosan anak-anak, terkadang panitia dibuat tertawa dan kebingungan dengan tingkah anak-anak yang sangat menggemaskan.
Terlebih pertanyaan mereka terkadang sangat menggelikan dan sulit dijawab secara mudah. Di sesi terakhir Bachtiar mempersentasikan bagaimana pembentukan Bandung yang awalnya sebagai sebuah danau.
Di sesi tersebut, ternyata petanyaan anak-anak mulai beragam terkait pembentukan Bandung. Mulai dari gempa, terjadinya beberapa cekungan, terjadinya endapan dan tergenang air.
Di sesi tersebut dosen ITB itu mampu menerangkan secara mudah semua proses terjadinya Bandung dengan beberapa alat peraga. Di antarahya, toples yang sudah ditempeli stemples, batu, wortel, dan pasir.
Apa yang diterangkan Bachtiar mampu menjawab rasa penasaran anak-anak. Hingga kegiatan selesai pukul 13.30, masih banyak anak-anak yang kembali ingin berkunjung dan melihat koleksi Museum Geologi.
Menurut Ketua Pelaksana Jelajah Museum Bandung Claudine Patricia, tujuan acara tersebut adalah mengenalkan Bandung ke anak-anak. ”Bagaimana pembentukan Bandung, selama ini anak-anak jarang ada yang mengenalkannya,” kata Claudine kepada wartawan di sela kegiatan.
Menurut dia, mengenalkan sejarah Bandung kepada anak-anak bukan hal perkara mudah. Orang dewasa perlu mengenalkannya dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Terlebih, jika harus mengenalnya hanya di sekolah saja, rasanya tidak cukup.