’’Inggris memiliki skuad yang sangat menyerang. Tapi, ketika kami melihat ada kesempatan meraih poin, kami akan mencobanya. Saya hanya tak menyangka mereka melakukan tekanan yang begitu dalam, sehingga mau tak mau saya membuat pergantian pemain untuk menetralisasi serangan mereka,” tambah Kozak.
Dalam laga ini, lini tengah dan belakang Slovakia mampu meredam daya dobrak The Three Lions. Strategi ’parkir bus’ sangat efektif untuk membuat mandul penyerangan Inggris yang sangat ganas.
Untuk pertama kalinya, Slovakia bisa menahan imbang Inggris. Sebelumnya dari tiga pertemuan, Slovakia selalu menelan kekalahan dari The Three Lions.
Hasil tak memuaskan ini membuat Inggris hanya mampu finis sebagai runner-up karena Wales pada waktu yang bersamaan berhasil membantai Rusia 3-0.
Mendominasi sepanjang laga dan membuat sangat banyak peluang, tak ada satu gol pun yang mampu disarangkan Inggris.
Mereka padahal menguasai laga 62-38 persen dan membuat total 6 tembakan yang semuanya sia-sia.
Sementara Slovakia tetap bermain sabar dan bertahan dengan sempurna sepanjang laga. Walau, memang tak ada satu pun peluang bersih yang mereka buat.
Performa Inggris terlihat sangat menjanjikan di babak pertama. Pergantian 6 pemain yang dilakukan Hodgson di tim inti memperlihatkan perbedaan mencolok.
The Three Lions terlihat jelas menguasai jalannya pertandingan. Serangan demi serangan sudah terlihat sejak awal pertandingan.
Bek sekaligus kapten Slovakia, Martin Skrtel, wajib mendapat pujian pada laga ini mengetahui kesempurnaan dia dalam bertahan dan menjaga garis pertahanan timnya. (epr/adk/vil)
