Rumania 0 vs Albania 1, Pupus Dahaga 68 Tahun

Sementara itu, pelatih Anghel Iordanescu mengatakan tak mau mencari kambing hitam dari kegagalan timnya. Dia pun mengaku siap bertanggung jawab.

’’Kalah tetaplah kalah dan kami tersingkir. Kami meminta maaf atas apa yang terjadi di Euro 2016. Gol yang dicetak pemain Albania karena lini belakang melakukan kesalahan mendasar. Kami sebenarnya memiliki banyak kesempatan mencetak gol, tapi tak ada yang menjadi gol,” beber Iordanescu.

Iordanescu menyebut tersingkirnya Rumania merupakan kekecewaan besar. Maklum saja, sebenarnya mereka bermain apik semenjak melawan Prancis pada laga pertama di fase grup.

’’Apakah kami layak lolos atau tersingkir? Jika Anda tidak meraih kemenangan, maka tidak layak untuk lolos. Itulah yang terjadi pada kami. Meski begitu, saya bangga dengan perjuangan para pemain karena mereka berusaha untuk lolos meski pada akhirnya gagal,” pungkas Iordanescu.

Fantastis adalah kata yang pas untuk menggambarkan performa Albania saat mengalahkan Rumania. Gol tunggal Armando Sadiku pada menit ke-44 lewat sundulan usai memanfaatkan umpan Ledian Memushaj cukup untuk mengukir sejumlah rekor.

Albania akhirnya meraih kemenangan atas Rumania setelah 68 tahun lamanya. Perlu diketahui, kemenangan terakhir Albania atas Rumania sebelum laga ini adalah pada 1948.

Selain itu, untuk kali pertama pula Albania mampu meraih kemenangan dalam laga di putaran final Euro. Ini merupakan untuk pertama kali dalam sejarah, mereka lolos ke putaran final Euro.

Tentu saja, sang pencetak gol, Armando Sadiku, juga masuk dalam sejarah sepak bola Albania sebagai pemain pertama yang mampu mencetak gol di turnamen Euro.

Dalam laga tersebut, Albania memang kalah dalam penguasaan bola. Sepanjang laga mereka hanya memiliki 41 persen ball possessions. Tapi, bukan berarti mereka lebih banyak bertahan. Faktanya, Albania mampu melepaskan 14 tembakan ke gawang. Jumlah itu hanya lebih sedikit dua tembakan dari Rumania.

Selain itu, Albania juga mampu tampil efektif karena 6 tembakan di antaranya mampu tepat sasaran. Sedangkan Rumania yang melepaskan 16 tembakan hanya 3 yang mengarah ke gawang.

Kelebihan Albania tetap dalam hal pertahanan. Barisan belakang mampu tampil disiplin dan membuat penyerang Rumania frustrasi. Wajar jika defender Arlinj Ajeti mendapat predikat man of the match.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan