bandungekspres.co.id, CIMAHI – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Cimahi dinilai minim informasi.. Hal itu diduga akibat sosialisasi yang tidak menyentuh langsung kepada masyarakat.
Menurut Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPD Partai Perindo Kota Cimahi, Vinny Merviani mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia masih muram lantaran tidak semua kalangan masyarakat bisa mengenyam dunia pendidikan. Meski untuk biaya sekolah SD dan SMP sudah digratiskan, tetapi masih banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh orangtua siswa.
”Betul memang sekarang untuk operasional sekolah dibiayai oleh dana Bantuan Operasional Sekolah, tetapi masih banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa di luar Dana Sumbangan Pendidikan yang biasanya juga nilainya ditentukan,” terangnya, kemarin (17/6).
Menurut dia, beberapa sekolah negeri malahan lebih banyak meminta sumbangan kepada orang tua siswa untuk kegiatan-kegiatan ekstrakurikulernya. Malahan beberapa sekolah saat ini banyak menambah kegiatan ekskulnya.
Padahal jika dicermati, kegiatan ekskul merupakan sarana penunjang dari kegiatan akademik yang menjadi kegiatan pokok di sekolah.
Selain soal biaya, terkait dengan PPDB banyak warga Kota Cimahi yang bertanya-tanya soal informasi ini. Padahal informasi yang tepat dan akurat merupakan hak yang harus didapatkan oleh masyarakat. ”Banyak warga di Kelurahan Baros misalnya yang mengaku kesulitan infortmasi soal PPDB ini, dan menjadi bingung ketika harus mendaftarkan anaknya di sekolah yang dituju,” paparnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kota Cimahi, Enang Sahri Lukmansyah mengatakan, peningkatan sumber daya manusia di Kota Cimahi menjadi andalan karena Cimahi minim sumber daya alam. Pengembangan mutu SDM bisa didapatkan melalui pendidikan, karenanya berikan kesempatan kepada masyarakat Kota Cimahi untuk menikmati pendidikan secara luas.”Kami berharap agar kualitas pendidikan di Kota Cimahi ini bisa merata dan memberikan kesempatan kepada siswa miskin yang pandai untuk mengenyam pendidikan yang lebih bagus,” pungkasnya. (bun/asp)