Warga Sembahyang Tarawih di Tenda Darurat

bandungekspres.co.id, MARGAASIH – Ratusan Jamaah harus melaksanakan Salat Taraweh di dalam tenda darurat di Dunguslembu, Desa Dunguslembu, Kecamatan Margaasih. Hal ini akibat Masjid Al Amanah tak dapat digunakan melaksanakan ritual keagamaan umat Islam itu karena sering terkena banjir lumpur saat hujan tiba.

Banjir lumpur yang menyergap masjid tersebut merupakan imbas pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja). Halaman masjid ini setiap hari dijadikan tempat parkir motor atau beristirahat para pekerja pembangunan tol. Deru mesin kendaraan besar seperti truk dan alat berat nyaris tidak pernah berhenti pada pagi sampai sore, menggetarkan bangunan tersebut. Akibatnya, kenyamanan dan kekhusuan jamaah terganggu.

Salah seorang warga sekitar masjid tersebut, Saeful, 51, mengakatan, akibat suasana yang tidak lagi kondusif, warga hanya menggunakan bangunan masjid itu untuk Salat Jumat. Sedangkan untuk salat lima waktu, tarawih, dan kegiatan Ramadan lainnya, warga memilih melakukannya di tenda yang dijadikan masjid darurat yang berdiri sekitar 50 meter dari bangunan lamanya.

”Tenda ini didirikan sehari sebelum Ramadan. Dipakai untuk tarawih, ceramah, tadarus, dan kegiatan lainnya. Memang tidak terlalu tenang ibadah di tenda, tapi bagaimana lagi. Karena uang penggantian untuk pembangunan masjid baru belum didapat,” kata Saeful kemarin (14/6).

Saeful mengungkapkan, tenda darurat dan fasilitas penunjangnya ini didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung. Tenda darurat ini selalu mendapat perawatan pada tali pancangnya, terutama setelah hujan besar terjadi. Selain itu, katanya, akses menuju tenda ini ditempuh melalui jalan proyek pembangunan yang berupa hamparan tanah. Jika hujan turun, jalan ini menjadi sangat berlumpur. Sedangkan saat cuaca panas, kawasan di sekitar masjid darurat ini sangat berdebu.

”Awalnya ada sekitar 50 keluarga yang biasa beribadah di Masjid Al Amanah. Tapi setelah terkena proyek Tol Soroja, tinggal 20 keluarga lagi yang tinggal di sini, di RT 3. Masjid ini digunakan juga oleh warga dari Pasirmalang,” ungkapnya.

Dia pun menjelaskan, jika uang penggantian masjid yang terkena proyek Tol Soroja sudah cair, warga akan mendirikan masjid baru di lokasi yang kini menjadi tempat masjid darurat.

Tinggalkan Balasan