bandungekspres.co.id, CIBEUNYING KIDUL – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Bandung menggelar operasi mendadak (sidak) kepada para penjual ta’jil yang berjualan di sekitar Masjid Pusat Da’wah Islam (Pusdai) Jawa Barat, kemarin sore.
Kepala BBPOM Bandung Abdul Rohim mengatakan, sidak ini dilakukan selain untuk menjaring para pedagang nakal, juga memberikan rasa aman pada para pembeli yang akan membeli makanan untuk berbuka puasa. Dimana saat ini banyak juga para pedagang nakal yang menggunakan bahan kimia formalin maupun lainnya guna meraup keuntungan yang lebih besar.
’’Sidak ini sengaja dilakukan karena untuk memberikan rasa aman pada masyarakat yang mencari santapan untuk berbuka puasa,” katanya di sela kegiatan.
Rohim mengungkapkan, bagi masyarakat awam, apalagi tanpa menggunakan alat tes khusus akan sulit sekali untuk membedakan makanan mana yang mengandung bahan kimia berbahaya dan yang tidak. Untuk itu, diharapkan masyarakat harus berhati hati dalam membeli makanan. ’’Makanan yang mengandung formalin memang bentuk dan warnanya sama. Tapi, makanan yang mengandung formalin akan lebih kenyal,’’ ungkapnya.
Rohim menegaskan, dalam operasi yang dilaksanakan secara mendadak ini, pihaknya mengambil sebanyak 20 jenis ta’jil yang akan diuji kelayakannya. Adapun hasil dari pengujian tersebut ditemukan ada satu penjual bakso yang menggunakan mie mengandung formalin.
’’Penjual bakso itu mengaku kalau mi yang digunakan bukan buatan sendiri, tapi beli di pasar. Tapi tetap kami peringatkan agar tidak kembali menjual mi tersebut,’’ tegasnya.
Sementara itu, Siti Masitoh, 23, salah seorang pembeli mengaku, dirinya sangat senang sekali apabila BPPOM Bandung melakukan sidak ke setiap lokasi penjual tajil. Hal ini tentu saja akan membuat para pembeli menjadi lebih aman saat akan membeli makanan pembuka puasa. ’’Saya harap bukan hanya disini saja dilakukan pemeriksaan tapi di tempat lain juga,” harapnya. (dn/vil)