Saat melakukan dengar pendapat dengan dinas terkait, lanjut Yayat, DPRD menyampaikan kembali permasalahan yang ada di lapangan. Salah satunya adalah lemah atau bahkan nyaris tak adanya pengawasan terhadap peredaran daging celeng di masyarakat. Hingga akibatnya, pedagang nakal dengan leluasa melakukan praktik curang dengan mencampur daging celeng dengan daging sapi.
”Ini tidak boleh terjadi lagi. Apalagi saat ini bulan Ramadan, kami tekankan dinas terkait itu harus melakukan pengawasan ketat. Masyarakat harus mendapatkan jaminan dari barang yang dibeli dan dikonsumsinya,” ucapnya.
”Pengawasan juga harus dilakukan menyeluruh. Tidak cuma dilakukan kalau ada kejadian saja dong. Sebab, memang itu tugas dan tanggung jawabnya,” ungkapnya.
Di samping itu, peran serta masyarakat selama ini juga menjadi bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari pengawasan. Dengan kata lain, jika ada temuan, harus segera bereaksi dengan melaporkan temuan itu pada dinas terkait. ”Dinasnya juga harus cepat tanggap,” tegasnya.
Sementara itu, memasuki hari kedua bulan Ramadan, Pemkab Subang bekerjasama dengan Bulog Sub Drive Subang membuka pasar murah sembako, kemarin (7/6). Pasar murah yang dipusatkan di halaman kantor Bulog tersebut, menawarkan berbagai kebutuhan makan pokok dengan harga yang relatif murah.
Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih SE mengatakan, pasar murah bertujuan untuk meringankan masyarakat, khususnya saat memasuki Ramadan.
”Masyarakat Subang bisa memanfaatkan keberadaan pasar murah ini dengan sebaik-baiknya,” ungkap Imas di sela-sela pembukaan pasar murah.
Imas memastikan, harga sembako yang ditawarkan semuanya dibawah harga pasar. Misalnya harga daging sapi, di pasar umum harganya mencapai Rp 120 ribu per kilogram, namun di pasar murah hanya ditawarkan Rp 80 ribu per kilogram. Selain itu terdapat harga beras yang dijual Rp 7.900 per kilogram, gula pasir Rp12.500 per kilogram, telur Rp22 ribu per kilogram, bawang merah Rp 25 ribu per kilogram, dan minyak goreng Rp13 ribu per liter. ”Pasar murah ini buka tiap hari kerja sekitar pukul 07.00 hingga pukul 15.00. Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga 17 Juni jelang Lebaran,” jelas Imas.
Sementara itu, Kepala Bulog Drive III Subang Taufik Budi Santoso menjelaskan, pelaksanaan pasar murah sangat penting bagi umat yang sedang puasa.