bandungekspres.co.id, JAKARTA – Prestasi yang diraih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dalam ajang menembak di Australia berdampak positif kepada PT Pindad. Banyak negara yang kini tertarik membeli senjata yang diproduksi perusahaan yang menjadi penyuplai senjata yang dipakai kontingen TNI-AD.
Buntutnya, BUMN itu pun me-launching senjata baru bulan depan. Menurut Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Silmy Karim, launching senjata baru itu akan dilakukan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Salah satunya, senapan laras panjang.
”Sekarang masih rahasia. Nanti kami buka ke publik,” paparnya. Selain pistol dan senapan, Pindad akan mengembangkan persenjataan lain. Selain itu, pihaknya dilibatkan dalam perawatan tank Leopard, arhanud, dan rudal. Silmy menjelaskan, saat ini yang sudah membeli senjata buatan Pindad adalah Laos. Bahkan, penembak Laos sudah pernah menggunakan senapan SS2 dalam sebuah lomba tembak.
Menurut Silmy, cukup banyak senjata yang dibeli Laos dari Pindad. Namun, dia enggan menjelaskan jumlah senjata yang sudah dibeli dan sedang dipesan. Sebab, jumlah senjata yang dibeli merupakan rahasia perusahaan yang tidak bisa disampaikan ke publik. ”Yang pasti, pesanannya cukup banyak,” katanya.
Selain Laos, negara lain yang sudah membeli senjata dari Pindad adalah Timor Leste dan Nigeria. Dua negara itu membeli laras panjang dan pendek. Masih ada beberapa negara lain yang berminat. Tapi, Silmy belum bisa mengungkapkannya.
Selain membeli senjata, mereka ingin membeli lisensi. Bahkan, ada negara yang ingin berinvestasi dengan membangun pabrik.
Di dalam Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) yang berlangsung 3-19 Mei lalu, kontingen TNI-AD berhasil meraup 23 di antara total 19 emas yang disediakan. Tim yang dikomandani Mayor Safrudin itu pun menjadi juara umum.
Menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, sebanyak 19 negara yang mengikuti AASAM, hampir semuanya, tertarik dengan senjata yang digunakan TNI dalam perlombaan itu. Misalnya, senapan SS2-V4, pistol G2 Elite, dan pistol G2 Combat. ”Mereka tanya-tanya saat kami ikut lomba. Mereka ingin tahu seperti apa senjata yang kami gunakan,” terangnya.