”Belum lagi harga yang naik itu cabai dan sayuran. Kalau sembako cenderung stabil. Saya kira harga untuk berbagai jenis makanan olahan pun akan naik menjelang Ramadan, seperti tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Sementara itu, harga daging yang saat ini merangkak tinggi, ternyata sulit ditekan oleh pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Walaupun begitu, Pihak DPRD Jawa Barat akan terus melakukan pemantauan terkait stok sapi di Jawa Barat.
”Jangan sampai Jawa dalam beberapa waktu ke depan kekurangan stok, padahal Jawa Barat merupakan perternakan sapi terbesar di Jawa Barat,” kata Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari.
Sebelum bisa memasok daging sapi ke luar daera, kata dia, harus dipastikan terlebih dahulu kebutuhan khususnya di Jawa Barat. Terkait jumlah stok yang ada, dia mengaku, belum menerima laporan dari dinas terkait.
”Belum ada laporan terkini, walaupun begitu kami dari DPRD Jawa Barat berharap harus bisa terkendali dengan baik,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dodi Firman Nugraha, stok daging sapi Jawa Barat cukup untuk 60 hari ke depan. ”Ke depan tidak akan bisa menurunkan harga yang saat ini ada. Harga daging sapi sendiri saat ini bisa mencapai Rp 120 ribu per kilogram hingga Rp 130 ribu per kilogram,” jelasnya.
Dia mengatakan, masalah distribusi daging sapi, saat ini sudah mendapatkan subsidi. Dengan harapan, harga daging sapi bisa ditekan.
”Kita masih tidak tahu langkah apa yang akan dilakukan, apakah itu menambah peternak sapi atau memakai stok sapi dari wilayah lainnya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini sapi asal Kupang, sudah masuk dua pekan sekali. Walaupun begitu, Jawa Barat saat ini dianggap daerah yang mampu memenuhi kebutuhan sapi nasional. Sekitar 30 persennya sudah terpenuhi untuk nasional. (yul/nit/rie)