Kegemukan bisa juga terjadi karena faktor keturunan. Nah, Irma memberikan tip bagi keluarga yang mempunyai potensi keturunan gemuk, yakni pemberian air susu ibu (ASI). ASI bisa mematikan kromosom yang membuat anak berpotensi gemuk. ”Anak ASI itu biasanya tidak obesitas,” tuturnya.
Ketua Perhimpunan Pakar Gizi (Pergizi) Pangan Jatim Annis Catur Adi juga menanggapi kondisi Aria. ”Ini sudah overobesitas, kelas berat,” tegasnya. Mengenai prestasi akademis Aria yang bagus, menurut Catur, hal itu wajar saja. ”Obesitas tidak akan memengaruhi kecerdasan anak,” ujarnya.
Aria tetap bisa berprestasi. Dengan kasus itu, Annis menyebut pentingnya kontrol orang tua. ”Anak gemuk tidak boleh lagi diasumsikan sebagai anak lucu,” katanya memperingatkan.
Di sisi lain, spesialis bedah toraks kardiovaskuler RSUD dr Soetomo Prof dr Paul Tahalele SpBTKV menyatakan, keluhan sulit berjalan yang dialami Aria bisa menjadi pertanda masalah jantung. Menurut dia, obesitas memang membebani jantung. Kerja jantung lebih berat. Tandanya, jantung akan membesar, lalu terasa sesak di dada. Jika dibiarkan, bisa terjadi gagal jantung. ”Anak kecil beratnya segitu sudah tidak sehat untuk jantung,” tegasnya. (yfn/lyn/nir/c5/kim/rie)