bandungekspres.co.id, SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang Mohamad Naser SH SIp MIpol memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat dalam mendukung percepatan pembangunan jalan Tol Soreang-Pasirkoja. Percepatan tersebut termasuk di antaranya pembongkaran dan pemindahan tower atau base transceiver station (BTS) milik PT Protelindo di Rancamalang, Kecamatan Margaasih.
”Tower itu harus segera dipindahkan secepatnya, karena nantinya akan memperlambat terhadap percepatan pembangunan tol Soroja. Untuk itu, saya minta agar Kepala BPMP (Badan Penanaman Modal dan Perizinan) segera melakukan koordinasi dengan pemilik tower,” tegas Dadang saat memimpin rapat pembahasan progres pembangunan jalan Tol Soroja di Bale Winaya Soreang, baru baru ini.
Dalam rapat tersebut, turut hadir Dirut PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Bagus Medi yang bertindak sebagai badan usaha jalan Tolo Soroja, Assisten Pemerintahan Kabupaten Bandung H. Yudhi Haryanto SH SP1, Assisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Marlan SIp, sejumlah camat dan beberapa kepala dinas/badan/kantor.
Terhadap beberapa bidang lahan yang sampai saat ini belum dibebaskan, Dadang meminta agar harga tanah ditetapkan sama seperti harga tahun lalu. Namun demikian, Dadang sangat setuju jika lahan pengganti untuk kepentingan Mesjid menjadi lebih luas dari lahan sebelumnya. ”Sementara untuk tanah makam, karena tidak akan terganggu oleh pembangunan jalan tol tidak perlu ada penggantian, namun akses untuk menuju ke pemakaman tetap harus diperhatikan,” tambahnya.
Perintah Bupati Bandung tersebut dikeluarkan sebagai tanggapan terhadap adanya beberapa kendala yang ditemui di lapangan dalam pembangunan jalan Tol Soroja. Seperti pemindahan masjid, tower dan beberapa bidang tanah yang belum dibebaskan karena adanya penolakan dari pemilik tanah yang menginginkan kesesuaian harga.
Seperti dilaporkan Camat Margaasih Didin Syahidin SIp MSi, di wilayahnya terdapat sekitar 5,6 hektare lahan yang belum dibebaskan. ”Namun dari lahan seluas itu, sekitar 1,9 hektare kini sudah bersedia untuk dibebaskan,” kata Didin.
Dia menambahkan, lahan yang belum dibebaskan tersebut terdapat di Desa Mekarjaya, Margaasih dan Desa Nanjung. Progres pembangunan jalan Tol Soroja hingga saat ini menurut Bagus Medi sudah mencapai sekitar 40 persen. Dia menargetkan progres untuk bisa dilalui sekitar 76 persen. ”Dan saya yakin Tol Soroja bisa digunakan untuk kepentingan pembukaan PON XIX bulan September mendatang,” kata Bagus. (gun/fik)