Kesal, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Pohon pisang ditancapkan di tengah jalan Cijeungjing lantaran bentuk kekesalan warga Kampung Cijeungjing, RT 3/21, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Pantauan di lapangan, pohon pisang setinggi dua meter tersebut berdiri di tengah jalan. Kendaraan yang melewati jalur tersebut harus pelan-pelan lantaran sempitnya jalan dan kondisi jalan yang sudah rusak parah. Jalan yang memiliki lebar sekitar 4 meter tersebut cukup menyulitkan warga yang melewati jalur tersebut. Selain becek dan kotor, jalan tersebut juga banyak berlubang sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan.

Endang Anwar warga setempat menyesalkan lambatnya perbaikan jalan ini. Bahkan, sebagai bentuk kekecewaan warga, pada Minggu (22/5) warga menancapkan batang pohon pisang dan pohon bambu. warga sudah kesal dengan tidak adanya penanganan dari pemerintah. ’’Warga sudah kesal akhirnya menancapkan pohon pisang. Karena kalau tidak dilakukan cara seperti ini, terus-terusan jalan ini akan dibiarkan,’’ sesalnya, di Padalarang, kemarin.

Diungkapkannya, jalan ini hanya dilewati oleh kendaraan pribadi, sedangkan truk tidak bisa melintas di badan jalan yang ditancapkan pohon pisang. Saat ini Jalan Cijeungjing banyak dilalui kendaraan bermotor sebagai dampak dari kemacetan ruas Jalan Raya Padalarang. Namun karena jalannya ditanam pohon pisang, tidak bisa dilalui lagi semua kendaraan.

Endang juga memertanyakan perbaikan Jalan Cijeungjing yang baru sebagian. Ironisnya perbaikan malah didahulukan yang kondisi jalannya masih lumayan baik. ’’Harusnya keluhan warga itu diakomodir. Dari tahun lalu kita sudah sampaikan tapi tetap saja tak kunjung diperbaiki. Kita berharap pemerintah bisa melihat langsung kondisi jalan yang rusak parah ini,’’ keluh tokoh Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) ini.

Dirinya wajar mengeluh mengingat badan jalan berlubang berada tepat di depan rumahnya. Selain menimbulkan kesan kumuh karena percikan lumpur dari jalan mengotori pagar dan halaman rumah milik Endang Anwar.

Warga lainnya, Budi, 35, mengatakan, Jalan Cijeungjing terakhir diperbaiki sekitar dua tahun lalu. Namun sayangnya cepat rusak padahal kendaraan yang melewati jalan desa itu relatif sedikit. ’’Dulu pernah diperbaiki, tapi cepat rusak lagi. Puncaknya tahun lalu hingga saat ini rusak parah dan berlubang. Kami minta bisa diperbaiki jalan ini dengan kualitas yang terbaik,’’ tegasnya.

Tinggalkan Balasan