Menteri yang baru saja merayakan ulang tahun (7 Mei/47 tahun) itu mengingatkan bahwa kita hidup di Indonesia. Di mana praktik-praktik memanfaatkan kesempatan untuk meraup keuntungan dengan cara tidak benar masih ada. ’’Ada acara konser saja, ada yang jualan tiket palsu,’’ tuturnya.
Anggota Komisi X (bidang pendidikan) DPR Ferdiansyah mengatakan, sebisa mungkin peserta unas harus menyediakan waktu untuk belajar. Baginya masih ada waktu untuk membuka kembali buku-buku yang belum dibaca selama ini. ’’Meskipun SKS (sistem kebut semalam, Red), tetap harus dilakukan untuk menghadapi unas,’’ jelasnya.
Politisi partai Golkar itu menjelaskan di ruang ujian, tentu akan berbeda antara anak yang sudah belajar dan tidak belajar sama sekali. Ferdiansyah optimistis peserta unas ikut menjunjung sportivitas dengan tidak mencontek. Dia juga berharap Kemendikbud mempertahankan catatan penyelenggaraan unas SMA yang relatif berjalan lancar. (nit/wan/rie)