bandungekspres.co.id, SOREANG – Sebanyak 3.000 orang gabungan buruh, Pengusaha dan pemerintah Kabupaten Bandung akan membersihkan sungai Citarum pada 4 Mei mendatang. Kegiatan tersebut digelar dalam memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung Rukmana mengatakan, para pekerja industri ini akan membersihkan Sungai Citarum, minimal di sekitar perusahaannya. Pelaksanaan kegiatan difokuskan di tiga titik yakni, Dayeuhkolot, Banjaran dan Majalaya.
”Peringatan May Day tidak hanya dengan aksi turun ke jalan, tapi bisa dengan bentuk syukuran atau memelihara lingkungan,” kata Rukmana kemarin (29/4).
Dia mengungkapkan, sejumlah pekerja tetap akan mendatangi Jakarta untuk memperingati May Day di tingkat pusat. Dia memastikan, di Kabupaten Bandung tidak akan ada kegiatan unjuk rasa kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
”Di Kabupaten Bandung, UMK mencapai angka Rp 2.275.715. UMK ini ditetapkan sejak Januari 2016, sesuai keputusan Gubernur Jawa Barat dan telah dirapatkan antara pihak pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Maka May Day sekarang tidak akan ada unjuk rasa kenaikan upah,” ungkapnya.
Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, hampir setiap tahun peringatan May Day di Kabupaten Bandung selalu dengan kegiatan-kegiatan sosial. Tahun ini dengan kegiatan pembersihan Sungai Citarum. Dalam kesempatan ini, perusahaan-perusahaan pun diminta kembali untuk tidak membuang limbah langsung ke Sungai Citarum.
”Kami mengharuskan para pemilik pabriknya, turun langsung dan tidak boleh diwakilkan. Ini menjadi bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, kami pun berharap supaya Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi ikut berpartisipasi, untuk membersihkan Citarum dari sampah,” tegasnya.
Sementara itu, Sekertaris Jendral Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI) Kabupaten Bandung Obet menjelaskan, pihaknya sangat setuju dengan kegiatan bakti sosial berupa kegiatan bersih-bersih Citarum. Meski dia berharap, kegiatan tersebut tidak sampai sampai melupakan esensi dari perjuangan buruh.
”Saya seribu persen setuju dengan kegiatan bakti sosial pada saat May Day itu. Namun, jangan sampai melupakan esensi perjuangan buruh, harusnya organisasi buruh itu juga tetap menyuarakan aspirasi tentang penderitaan para buruh yang menjadi anggota organisasinya,” tegasnya.