Kapal Indonesia Dilarang Berlayar ke Filipina

’’Kita tidak yakin betul, ini kelompok Abu Sayyaf atau sempalan-sempalannya,’’ lanjut mantan Menperindag itu. Dari pihak Filipina sendiri maupun Malaysia yang membantu mengamankan enam WNI, juga belum ada informasi resmi kepada pemerintah indonesia tentang siapa pelaku pembajakan.

Luhut menambahkan, Pemerintah Indonesia menghormati kedaulatan Filipina. Sehingga, sampai saat ini belum ada pasukan yang bergerak ke negara tersebut untuk membantu pembebasan lewat operasi militer. ’’Karena konstitusi Filipina tidak memungkinkan, harus ada izin parlemennya,’’ ucap mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo irit komentar mengenai rencana patroli bersama antara tiga negara. ’’Kita tunggu bagaimana kebijakan pemerintah Malaysia dan Filipina,’’ ucapnya pendek. Yang jelas, begitu ada perintah operasi, termasuk di dalamnya patroli bersama, TNI sudah siap bergerak kapanpun.

Dari pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) pun mengaku belum mendapatkan laporan tentang identitas penyandera. Saat ini, informasi mengenai lokasi empat awak kapal TB Henry dan Cristi belum bisa didapatkan. Namun, dia mengaku masih cukup optimis terkait keselamatan mereka.

’’Mereka (penyandera) ini motivasinya adalah uang. Saya rasa mereka tidak akan menyakiti empat WNI selama masih ada harapan untuk mendapatkan ransum. Tentunya, kami terus bengun komunikasi untuk upaya pembebasan mereka,’’ jelasnya.

Sampai saat ini, keterangan yang diterima dari ABK WNI yang selamat memang masih terbatas. Pasalnya, empat WNI yang selamat masih diamankan di Lahad Datu untuk dimintai keterangan. Hanya korban tertembak Lambos Simanungkalit dan Sembara Oktapian sebagai teman yang berhasil ditemui oleh pihak Konsul RI di Tawau.

’’Korban yang ditembak saat ini sedang menunggu operasi karena lukanya mengganggu saluran pernapasan. Dari keterangan yang kami terima, korban tertembak karena berusaha melawan secara verbal,’’ ujar pelaksana fungsi konsuler dan ekonomi Konsul RI Tawau Prakoso Wicaksono. (mia/bil/byu/rie)

Kejahatan Maritim Abu Sayyaf

  • 11 Agustus 1991     Pelemparan Granat ke Kapal Dolous
  • 24 Februari 2004    Pengeboman Kapal Super Ferry 14
  • 25 April 2014          Penculikan Dokter Jerman di Kapal Yacht dekat Pulau Palawan
  • 26 Maret 2016        Kasus Pembajakan Kapal Brahma 12 dan Anand 12 serta penyanderaan 10 WNI ABK
  • 1 April 2016            Empat ABK warga Malaysia disandera dari kapal tugboat bendera Malaysia
  • 15 April 2016          Empat WNI ABK disandera dari pembajakan kapal TB Henry dan Cristi

Tinggalkan Balasan