Dia mengaku bersyukur hadirnya Kak Seto dan Ibu Netty di Kota Tasikmalaya dalam memberikan pemaparan tentang pembinaan anak. Terlebih saat ini sedang dihadapkan dengan globalisasi, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). ”Untuk itu bagaimana karakter generasi muda kita dibina sejak usia dini. Parenting ini menjadi kebutuhan dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berkarakter dalam pembinaan tingkat keluarga,” bebernya.
Ketua P2TP2A Kota Tasikmalaya Dra Hj Eti Attiyah berharap seluruh peserta Parents Gathering dapat menyimak materi yang disampaikan Kak Seto dan Hj Netty yang luar biasa dengan penuh kesungguhan. ”Sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam melaksanakan pendidikan terhadap putra-putri kita,” tuturnya.
Hj Eti menjelaskan, dengan teknologi informasi yang semakin canggih saat ini, menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup anak-anak. ”Kondisi ini membuat orang tua menemukan banyak tantangan dalam hal pengasuhan anak. Maka pengasuhan orang tua perlu dipelajari secara terus menerus setiap keluarga, agar tanggap dan responsif pada setiap tahap perkembangan yang dialami anak,” terangnya.
Proses pendidikan pada anak, sambung dia, akan berhasil bila keseluruhan ekosistem di sekeliling anak bergerak selaras dan saling mendukung bagi tumbuh kembang anak yang sehat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Drs Achdiat Siswandi MP berpesan agar peserta yang hadir bisa mengaplikasikan paparan dari narasumber di keluarga masing-masing. Dan, menjadikan pembinaan tersebut sebagai salah satu metode mendidik anak disamping pendidikan di sekolah. ”Adanya Parenting di Kota Tasikmalaya, orang tua bisa mengetahui keinginan anaknya, membina dengan cinta dan mencetak generasi muda yang berkarakter,” tandasnya.
Turut hadir Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dadang Rahman Munandar. Menutup acara tersebut, Juara Ke-2 La Akademia Junoir Khanza Salsabila yang juga peserta di ISC Bersama Antangin Junior Regional Championship Kota Tasikmalaya dari SDN Sirnagalih, membawakan lagu Surga di Telapak Kaki Ibu.
Neneng Septiani, 35, salah satu peserta Parenting asal Mangkubumi mengaku sangat senang mengikuti acara tersebut. ”Sangat bermanfaat, dari acara ini saya jadi bisa lebih tahu cara mendidik anak, mengetahui juga bahawa kecerdasan anak itu berbeda-beda sehingga kita tidak boleh memaksanakn kepada anak harus bisa ini dan itu,” ujar perempuan yang juga pengajar di RA Nuurus Sa’adah Mangkubumi ini.