bandungekspres.co.id – Kembali ke Signal Iduna Park, bagi Juergen Klopp itu seperti kembali ke rumah. Tapi itu dulu. Masa ketika Klopp dianggap seperti dewa yang memberikan beberapa gelar kepada Borussia Dortmund. Dini hari nanti, Kloppo – sapaan akrab Klopp – akan kembali ke tempat yang memberinya banyak memori indah selama tujuh musim sejak 2008 hingga 2015.
Bukan lagi merangkai memori indah itu dengan Die Borussen – julukan Dortmund. Sebaliknya, Klopp datang untuk melupakan kisah lama itu bersama Liverpool di dalam leg pertama perempat final Europa League 2015-2016. ’’Ini bukan soal cinta lama dan cinta baru saya. Ini tentang Liverpool lawan Dortmund,’’ ujar Klopp, sebagaimana dikutip dari situs resmi klub.
Bersama Klopp, Dortmund merengkuh lima gelar. Dua kali Bundesliga (2010-2011, 2011-2012) lalu sekali DFB Pokal (2011-2012) dan dua kali DFL Super Cup (2013 dan 2014). Sementara, dini hari nanti Klopp justru datang dengan tuntutan membunuh peluang Dortmund di kandang sendiri menyegel tempat di semifinal.
Der trainer 48 tahun itu meyakinkan, bahwa tidak ada pergulatan hatinya antara Dortmund dan Liverpool. Klopp sudah terbiasa menghadapi mantan klubnya, seperti saat Dortmund menghadapi FSV Mainz yang sama-sama pernah dibesutnya. ’’Faktanya, Dortmund sekarang sudah beda gaya mainnya. Game plan sudah kami siapkan, jika itu sukses, maka kami bisa punya kesempatan,’’ ungkap Klopp.
Tugas pertamanya adalah bagaimana cara mengisolasi serangan Dortmund dari Pierre-Emerick Aubameyang. Selama Europa League musim ini, Dortmund minimal mencetak dua gol saat bermain di kandangnya sendiri. Catatan itu sejalan dengan rekor gol per game Dortmund dalam 10 laga terakhir di segala ajang, 2 gol.
Untuk meredamnya, Klopp akan tetap memertahankan komposisi defense-nya dalam tiga laga terakhir. Bersama duet Mamadou Sakho dan Dejan Lovren di bek tengah, Liverpool kebobolan 1,6 gol per game. Klopp konfiden memasang Sakho meskipun performanya tengah dalam sorotan. ’’Kami tidak perlu mengistirahatkan siapapun,’’ lanjutnya.
Dalam wawancaranya kepada ITV, kapten Jordan Henderson menegaskan bahwa yang terbawa atmosfer reuni hanya Klopp. Tidak dengan penggawa Liverpool yang tetap menginginkan kemenangan di Dortmund. Sekalipun, rekor klub-klub Inggris saat bermain di Signal Iduna tidak terlalu mentereng. Dari 10 duel, rekornya 1 menang, 3 imbang, 6 kalah.