bandungekspres.co.id – Bencana Longsor terus terjadi di Wilayah Kabupaten Bandung. Kemarin (30/3), bencana longsor tercatat di Kampung Ciekek RT 01/RW 01 Desa Talun Kecamatan Ibun dengan perkiraan panjang 15 meter dan lebar lima meter.
Kepala Desa Talun Euis Tuti Satjadiharja mengatakan, longsor tersebut tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kampung Ciekek. ”Dua rumah warga tertimbun,” kata Euis kemarin. ”Tidak ada korban jiwa, karena saat itu pemilik rumah sudah mengungsi,” tambahnya.
Euis mengungkapkan, pihaknya bersama masyarakat dan aparat setempat melaksanakan gotong royong membantu membersihkan material longsoran tanah yang menimbun kedua rumah tersebut. ”Kami berharap tidak terjadi longsor lagi,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Tidak hanya banjir yang tak kunjung henti, nyatanya Kabupaten Bandung juga dilanda longsoran di beberapa titik. Terdata, kawasan Desa Dukuh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung mulai dilanda longsor.
Kapolsek Ibun Iptu Asep Dedi mengatakan, dari hasil monitoring di lapangan ada tujuh titik yang terjadi longsoran tanah di wilayah Ibun. Di antaranya, di Kampung Pasirincang Rt 02/RW 02 Desa Dukuh. Tebing ketinggian 32 meter dan longsoran tanah menimpa sebagian rumah warga.
Dia mengatakan, enam titik lain yang mengalami longsoran di antaranya Jalan Gang Kampung Pasirincang Rt 01/RW 022 Desa Dukuh, longsor panjang 15 meter. Lalu, di Jalan Gang di Kampung Pasirincang RT 02/RW 02, panjang longsoran delapan meter dan lebar dua meter.
Lokasi lainnya, Kampung Condong RT 03/RW 10 Desa Dukuh. Di lokasi ini, kata dia, tebing lebar enam meter dan panjang tujuh meter ambruk. Kemudian, di Kampung Ciandong RT 03/ RW 10, Desa Dukuh, longsoran setinggi sepuluh meter dan lebar 13 meter juga menimpa jalan.
Menurut dia, lokasi longsor tebing di Kampung Ciandong Rt 3/RW 10 Desa Dukuh dengan ketinggian 18 meter dan lebar delapan meter menimpa belakang rumah warga milik Endang, 40.
Asep menjelaskan, longsoran di tujuh lokasi tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam sebulan terakhir. Dia menduga, tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi tanah longsor dan retakan tanah susulan. ”Kami khawatir karena banyak warga yang tinggal di dekat jurang dan tebing,” jelasnya.