bandungekspres.co.id – Rencana akan datangnya tenaga kerja asing (TKA) pada proyek PLTA Upper Cisokan yang diperkirakan mencapai 100 orang bakal memicu tempat lokalisasi baru. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat diminta untuk mewaspadai datangnya TKA tersebut. Pasalnya, penyerapan TKA ini disinyalir bakal memberikan dampak sosial yang buruk terhadap warga di selatan seperti Gununghalu, Cipongkor dan Rongga.
Direktur Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bandung Barat Holid Nurjamil menyatakan, penyerapan TKA tersebut patut diwaspadai karena kemungkinan besar bakal menciptakan tempat lokalisasi di wilayah selatan. ’’Kita khawatirkan dengan datangnya tenaga asing ini menciptakan lokalisasi baru. Dan bisa menimbulkan penyebaran HIV Aids karena khawatirnya bisa memicu adanya transaksi PSK (pekerja seks komersial),” kata Holid, kemarin.
Holid menambahkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, PSK yang sering beraktivitas di Kota Bandung itu sudah siap pindah ke kampung halamannya di wilayah selatan. Karena, kata dia, wilayah selatan itu tergolong besar dalam memasok PSK di Kota Bandung. ’’Malah PSK yang ada di Bandung siap pulang kampung,” tutur dia.
Tidak sedikit PSK di Kota Bandung berasal dari wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan dengan wilayah Cianjur. Misalnya, kecamatan Rongga. Di daerah perbatasan itulah, terdapat satu kampung yang dikenal dengan nama Cilangari. Di kampung ini, ada semacam tempat lokalisasi terselubung. ”Kebetulan kan proyeknya juga di sekitar situ,” kata dia.
Karena itu, menurut Holid, pemerintah perlu segera mewaspadai kondisi demikian. Dengan cara, meminta data kepada pelaksana proyek PLTA Cisokan, mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Jika ini dilakukan, dinas terkait memiliki peluang untuk membuka rekrutmen sendiri sehingga warga lokalpun ikut terserap dalam proyek tersebut. ”Seharusnya memang lebih penting memanfaatkan warga lokal yang memiliki potensi yang dibutuhkan,” katanya.
Holid mengakui, memang ada tambahan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika TKA bekerja di proyek itu. Terlebih, tiap TKA itu akan diminta retribusi. Tapi, akan lebih berpengaruh jika tenaga kerja lokal yang dipekerjakan. Sebab, setelah warga pekerja lokal memperoleh pendapatan dari proyek tersebut, tentu mereka juga akan belanja kebutuhan sehari-hari di Kabupaten Bandung Barat sehingga warga bisa merasakan langsung dampaknya.