bandungekspres.co.id – Komisi IV DPR RI bersama Kahmi Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis. Selain itu, mereka pun membagikan sembako dan memberikan dua unit handtraktor pada para petani Kelompok Tani Sangkan Hurip dan Guna Tani, yang berada di wilayah Kampung Panyaungan Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan,seiring dengan terus berkembangnya pertanian di pedesaan, untuk menggarap lahan dan mencapai hasil maksimal, tidak bisa dipisahkan dari alat penunjang yang memadai. Oleh sebab itu, untuk mengimbangi perkembangan pertanian di era modern ini, kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Komisi IV DPR RI, memberikan dua unit Handtraktor kepada para petani di pedesaan.
”Dengan diberikannya dua unit handtraktor ini, tentunya diharapkan agar petani di Indonesia khusunya wilayah Kabupaten Bandung dapat memaksimalkan bertaninya. Jadi tidak lagi kesulitan saat menggarap sawah,” kata Herman saat wawancara di sela-sela kegiatan pemberian handtraktor di Pondok Pesantren Al Mukhlis, Desa Nagrak, Minggu (27/3).
Herman pun mengungkapkan, saat ini kebanyakan para petani beralih untuk tidak memilih menggunakan hewan atau tenaga otot dalam pekerjaan yang sama. Sebab, para petani sudah merasakan manfaat penggunaan traktor untuk melakukan pekerjaan pengolahan tanah secara cepat. ”Melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain. Juga dapat mempersingkat waktu pengerjaan,” ungkapnya.
Lanjut Herman, ini semua dilakukan untuk mepertahankan ketahanan pangan. Karena, dengan fasilitas penunjang yang memadai akan membantu mendapatkan hasil yang maksimal. Peningkatnya profesionalitas petani memang harus lebih ditunjang oleh teknologi pertanian.
”Mudah-mudahan, mereka bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah diberikan ini dengan sebaiknya-baiknya, sehingga produktivitas bahan pokok khususnya beras semakin ditingkatkan,” katanya.
Selain itu, Herman mengatakan, terkait pangan pihaknya akan mendorong pemerintah untuk memaksimalkan program diversifikasi pangan untuk komoditas strategis seperti, daging sapi dan beras agar kemandirian dan swasembada pangan bisa terwujud. Sebab, perlu dibangun kembali program kepercayaan pemerintah bahwa diversifikasi pangan akan mampu menahan laju konsumsi sejalan dengan laju produksi pangan.