Aplikasi buatan anak bangsa, Qlue kini semakin dikenal. Peranti lunak untuk pelaporan berbasis media sosial ini bahkan telah digunakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sejak diluncurkan dua tahun lalu, pengguna aplikasi tersebut terus meningkat. Hingga saat ini, Qlue telah digunakan sekitar 200 ribu user.
CEO Qlue Rama Raditya menjelaskan, platform sejenis media sosial ini memang dibangun untuk menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Melalui aplikasi ini, semua urusan publik jadi dapat lebih mudah dan transparan.
“Tujuan Qlue memang untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan saat ini telah diterapkan di Jakarta. Fokusnya itu pada pelaporan masyarakat dengan media sosial supaya bisa menimbulkan keaktifan penggunanya,” ujar Rama.
Melalui Qlue, masyarakat bisa melaporkan keadaan di sekitarnya dalam bentuk teks maupun foto. Nantinya akan ditindaklanjuti dinas terkait. “Saat ini kita sudah bekerja sama dengan DKI Jakarta dan menerima sekitar 5.000 laporan per hari. Dari laporan ini, 90 persennya akan ditindaklanjuti,” papar Rama.
Qlue sendiri juga menjadi salah satu dari tiga aplikasi Over The Top (OTT) lokal yang mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).
Dukungan dan pembinaan yang didapatkan antara lain, melalui promosi layanan melalui jaringan milik operator, di antaranya pengiriman SMS Broadcaster, pencantuman logo, link, dan banner. (fab/dil/jpnn)