bandungekspres.co.id – Balapan bersejarah Rio Haryanto berakhir setelah 15 putaran. Dia terpaksa out dari Grand Prix Australia setelah tim Manor-Mercedes menemukan kebocoran oli pada drive shaft (as roda) mobilnya.
Minggu kemarin (20/3), Rio sebenarnya mengawali lomba dengan baik. Start dari belakang, dia tampil tenang tanpa kesalahan, bahkan mampu menyelesaikan pit stop pertamanya dengan mulus.
Pembalap 23 tahun itu mampu bersaing dengan semua mobil di sekelilingnya, dan sedang dalam posisi memburu serta mendekati rekan setimnya, Pascal Wehrlein, saat balapan dihentikan di putaran ke-16.
Waktu itu, kecelakaan hebat terjadi yang melibatkan Fernando Alonso (McLaren-Honda) dan Esteban Gutierrez (Haas-Ferrari). Karena kondisi lintasan membahayakan, bendera merah dikibarkan dan semua pembalap harus berbaris sesuai urutan di jalur pit.
Saat itulah Manor menemukan masalah pada mobil Rio. Mekanik menemukan genangan oli di bagian belakang. Terjadi kebocoran pada as roda belakang, baik kiri maupun kanan. ’’Genangan olinya banyak banget, sampai harus dilap, tapi tetap bocor,’’ ungkap Rio setelah lomba.
Tim Manor mencoba melakukan perbaikan, tapi waktunya tidak cukup. Kalau dipaksakan, akibatnya bisa membahayakan.
Rio menjelaskan, gejala masalah drive shaft itu sama sekali tidak ditemukan saat latihan maupun kualifikasi. Sebelum lomba, semuanya normal.
’’Karena panas, olinya seperti meledak,’’ ucap Rio. Dia mengaku baru kali ini mengalami masalah pada as roda. Saat balapan di kelas menuju F1 juga belum pernah dialami yang seperti itu. ’’Ya, saya kecewa, tapi inilah balapan. Masalah terjadi di luar kendali saya,’’ ujarnya.
Ketika Rio keluar dari mobil dan melepas helm, banyak pendukungnya yang langsung berteriak dan memegangi kepala. Dan, kemarin, memang banyak bendera merah putih bertebaran di sekeliling Sirkuit Albert Park.
Ucapan penyemangat pun disampaikan oleh orang-orang yang berada dekat dengan Rio, di kawasan hospitality Manor.
Misalnya Moreno Soeprapto, mantan pembalap nasional yang kini menjadi anggota DPR (Komisi X). Menurut Moreno, kerusakan pada mobil Rio itu memang tidak bisa diatasi dalam waktu singkat.
’’Kalau diteruskan, bisa membahayakan pembalap lain di trek atau Rio sendiri,’’ katanya. ’’Masalah seperti ini bisa terjadi pada semua tim, bahkan tim besar sekalipun,’’ tambah pria 33 tahun tersebut.