bandungekspres.co.id – Siapa bilang ujian hanya menjawab soal dan menulis? Di Sekolah Dasar Darul Hikam, siswa dari kelas satu hingga kelas empat merasakan ujian yang berbeda, yaitu membuat miniatur kebun binatang (maket). Pasca membuat maket, para guru memamerkan hasil karya para siswa di lorong kelas.
Kurang lebih 20 karya maket di mana satu kelasnya terdiri dari lima kelompok. Hal tersebut dilakukan agar hasil karya bisa dilihat oleh siswa yang lainnya. Menurut salah salah satu guru SD Darul Hikam, Rahayu Supriatin, ketika disuruh membuat maket, siswa merasa lebih santai dan menyenangkan. ’’Inti dari kegiatan ini mengubah cara pandang siswa tentang ujian,” katanya kepada Bandung Ekspres, kemarin.
Biasanya, siswa berpandangan kalau ujian hanya membuat stres. Maka itu, membuat maket dan mengerjakan dengan cara menyenangkan merupakan bagian dari ujian.
Selain itu, dengan membuat maket dapat mengembangkan pola berpikir kreatif pada anak. Saat ini, perubahan kehidupan berlangsung sangat cepat dan kompleks. Tentunya, dengan berbagai masalah dan tantangan.
Dari sini, siswa belajar belajar fleksibel, kritis dan terampil. Jika siswa terus dibina maka sejak dini para siswa akan menemukan jati dirinya. ’’Tentunya untuk membina kepribadian diri mereka masing-masing,’’ ucapnya.
Kegiatan kreatif serupa rencananya akan terus dilakukan. Pasalnya dapat membuat anak mengetahui apa yang diinginkan serta menentukan tujuan perilaku mereka.
Ketika siswa menunjukkan kemampuannya, akan terjalin juga rasa percaya diri pada diri mereka. Diakui olehnya, ketika siswa berpikir kreatif mana kala seseorang menggunakan otak mereka. Di mana otak kiri mengatur berlogika dan otak kanan mengatur humatisniknya. ’’Untuk mengembangkan perilaku kreatif, maka hal yang paling utama dalam memulainya adalah mengembangkan berpikir kreatif,’’ pungkasnya. (nit/vil)